Page 350 - Kembali ke Agraria
P. 350
Forum Keadilan, No. 23 / 24-30 September 2007
Indonesia (Raya) Baru
AUH sebelum orang ramai membincangkan keaslian lagu
Jkebangsaan Indonesia Raya, Gunawan Wiradi –seorang pakar se-
nior politik agraria, dalam Jurnal Analisis Sosial (Vol.9, No.1, April
2004), dan dalam buku “Reforma Agraria Untuk Pemula” (2005) telah
menguraikan bahwa Indonesia Raya itu memang ada tiga stanza.
Bahkan, Wiradi sebagai anak bangsa berusia 75 tahun memberi
kesaksian sejarah yang dialami di masa lampau. Bagi generasi muda,
selain berkhidmat, pentingnya kiranya mengail hikmah dari Indone-
sia Raya versi lengkap. Sejarah yang objektif adalah obor penerang dan
pemandu arah dalam membela Indonesia Raya lintas generasi. Menurut
Wiradi, generasi tua banyak yang tahu bahwa Indonesia Raya itu tiga
stanza. Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar jaman kolonial, sebelum
pendudukan Jepang, generasi tua sudah menyanyikan ketiga stanza itu.
Untuk mengetahui kenyataan sejarah, sebaiknya kita menengok
Museum Surakarta (Solo), karena di sana tersimpan piringan hitam
rekaman lagu Indonesia Raya tahun 1944. Ada juga arsip media cetak
terbitan jauh sebelum Jepang datang. Menurut Radar Banyumas (5
Agustus 2007), lagu Indonesia Raya dengan tiga stanza itu dimuat
Koran “Soeloeh Rakyat” terbitan 17 Oktober 1928, dan “Sin Po”, 27
Oktober 1928.
Wiradi menguraikan, secara resmi PP No.44/1958 memang me-
netapkan bahwa jika dinyanyikan dengan musik, yang dinyanyikan
hanya satu stanza, dan jika tanpa musik boleh dinyanyikan satu atau
331