Page 348 - Kembali ke Agraria
P. 348

Kembali ke Agraria

               reforma agraria. Perlu juga digalang konsolidasi nasional sehingga
               reforma agraria untuk mengakhiri ketidakadilan sosial yang lahir
               dari rahim ideologi, politik, hukum dan praktek kebijakan yang pro-
               modal besar jadi agenda bersama.
                   Reforma agraria, selain mengacu konstitusi UUD 1945 dan
               UUPA yang pro-golongan ekonomi lemah, juga Tap MPR No IX/
               2001 tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya
               Alam, yang dikuatkan Tap MPR No IV/2002, dikukuhkan Tap MPR
               No I/2003, dan ditegaskan Tap MPR No V/2003. Esensinya, perlu
               penataan ulang struktur penguasaan, pemilikan, pemanfaatan dan
               penggunaan tanah (land reform) [Tap IX/01, Pasal 5 (1b)].


               Sinergi dan koordinasi lintas sektor
                   Terkait kelembagaan pelaksana reforma agraria, BPN oleh Per-
               pres 10/2006 diberi kewenangan melaksanakan reforma agraria
               hendaknya segera menyediakan berbagai instrumen untuk meme-
               nuhi tujuan agenda ini. Lebih lanjut, kelembagaan baru yang menja-
               min sinergi dan koordinasi lintas sektor perlu diwujudkan.
                   Kelembagaan ini mestilah bertugas: (a) menyiapkan pra-kondisi,
               pembiayaan, kelembagaan, strategi dan perencanaan; (b) mengkor-
               dinasikan departemen dan badan pemerintah terkait, pemerintah
               daerah, dan organisasi masyarakat; (c) menangani konflik agraria
               masa lalu dan konflik agraria yang muncul akibat pelaksanaan refor-
               ma agraria; dan (d) menjalankan penataan penguasaan, pemilikan,
               pemanfaatan dan penggunaan tanah serta fasilitasi program pendu-
               kungnya.
                   Organisasi serta komunitas rakyat yang paling berkepentingan
               atas pembaruan agraria perlu diperkuat. Serikat-serikat tani dan ko-
               perasi-koperasi rakyat sebaiknya segera dikondisikan untuk terlibat
               penuh dalam agenda besar ini. Biaya reforma agraria mesti dialoka-
               sikan dalam APBN dan APBD. Jangan gunakan utang luar negeri.
               Selain jadi beban dan menyebabkan ketergantungan kepada pihak
               asing, utang membuka ruang intervensi pemberi utang atas agenda


                                                                       329
   343   344   345   346   347   348   349   350   351   352   353