Page 344 - Kembali ke Agraria
P. 344
Kembali ke Agraria
urutan 29 (Bisnis Indonesia, 03/4/07).
Selain merumuskan RUU PLPPA, Deptan juga mencanangkan
Panca Yasa sebagai landasan fundamental pembangunan pertanian
2007 dan masa depan. Panca Yasa berisi rencana perbaikan infra-
struktur pertanian, pengaktifan kembali kelompok tani, perbaikan
sistem penyuluhan, fasilitasi pembiayaan pertanian dan pemasaran
hasil pertanian yang memfasilitasi kelancaran pemasaran, baik pasar
dalam negeri maupun ekspor.
Sejumlah pihak tak terlalu berharap RUU PLPPA menyelesaikan
masalah. Wariyanto (2007) mengingatkan landasan hukum saja
tidaklah cukup untuk mengamankan keberadaan lahan pangan
abadi. Arus alih fungsi lahan tak mungkin bisa dibendung hanya
dengan kebijakan, manakala faktor nilai tambah ekonomi dari lahan
terhadap pemiliknya tidak menjanjikan. Tuntutan mewujudkan
ketahanan pangan harus didukung sistem agribisnis berkelanjutan
berupa jaminan PLPPA, yang berarti penataan kembali strategi tata
ruang.
Sinergi utuh
Dibutuhkan kemauan politik super kuat penyelenggara negara
untuk merombak total paradigma dan praktek politik pertanian, dari
yang semata-mata pro-pertumbuhan dan produktivitas pertanian
menjadi lebih pro-pembangunan pertanian rakyat yang menguta-
makan kaum tani sebagai subjek utama pelaku pertanian.
Legislasi mengenai lahan pertanian pangan abadi akan relevan
jika padu dengan upaya menata struktur penguasaan dan menyele-
saikan konflik pertanahan. Klausul tentang pengelolaan lahan perta-
nian dapat dimasukan dalam legislasi yang mengatur pertanahan
secara utuh dalam kerangka reforma agraria sejati. Sementara itu,
pemerintah melalui Badan Pertanahan Nasional (BPN) RI tengah
menyusun Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Reforma Agra-
ria (RPP RA). Nantinya PP RA ini akan menjadi payung hukum bagi
pelaksanaan program pembaruan agraria nasional (PPAN). Hingga
325