Page 81 - MP3EI, Masterplan Percepatan dan Perluasan Krisis Sosial-Ekologis Indonesia
P. 81
Muntaza
MIFEE:
Perampasan Tanah
dan Krisis di Tanah Malind
IFEE (Merauke Integrated Food and Energy Estate) lahir di tengah situasi global
yaitu krisis pangan, termasuk energi, di tahun 2007/08. Pada masa itu, harga
1
Mkomoditas pangan dan energi melonjak tinggi di pasaran internasional. Pelonjakan
harga komoditas pangan melahirkan kekuatiran yang luar biasa terhadap pasar inter-
nasional. Negara maju maupun berkembang berpandangan bahwa pasar internasional
tidak bisa diandalkan dan sangat flukuatif khususnya di masa depan. Bersama-sama,
aktor atau lembaga internasional, mencari solusi supaya ketahanan pangan dan stabilitas
pasokan terjaga. Solusi yang muncul dan digemakan adalah membeli tanah untuk produksi
komoditas pangan.
Akibat krisis 2007/08 itu, gerak laju lapar tanah semakin meninggi di seluruh belahan
dunia. Tulisan De Schutter (2011) menunjukan adanya gejala negara-negara miskin
terutama di Asia dan Afrika berlomba-lomba membuka pintu investasi atas tanah bagi
negara investor (kaya). Kompetisi itu tidak bisa juga dilepaskan dari permintaan atas tanah
untuk pertanian yang semakin meningkat. Mengacu pada data Bank Dunia tahun 2010,
dalam waktu kurang dari setahun (antara 1 Oktober 2008 dan 31 Agustus 2009), minat
negara investor terhadap tanah di dunia mencapai 43 juta hektar. Angka tersebut setara
dengan dua kali luas tanah pertanian Perancis dan dua perlima tanah pertanian di Uni
Eropa (De Schutter 2011: 253).