Page 7 - Pengembangan Kebijakan Agraria: Untuk Keadilan Sosial, Kesejahteraan Masyarakat dan Keberlangsungan Ekologis
P. 7
Pengembangan Kebijakan Agraria untuk Keadilan Sosial, Kesejahteraan Masyarakat dan Keberlanjutan Ekologis
Pada tataran praksis, konsep pengelolaan pengetahuan berbasis
jaringan dan kolaborasi multipihak ini merupakan lanjutan dan
pengembangan dari kegiatan riset dan publikasi dalam konteks
lingkar belajar yang sudah dijalankan oleh STPN bersama dengan
berbagai perguruan tinggi dan lembaga riset independen, serta
aktivis gerakan sosial sejak tahun 2008 lalu. Kegiatan pengelolaan
pengetahuan yang telah berjalan sudah membentuk 1) jaringan
Lingkar Belajar bersama Reforma Agraria, 2) Associate Scholar
multikompetensi, 3) riset serta publikasi kolaboratif, 4) jaringan
Cross-Border Consortium for Agrarian Transition Studies (CBCATS)
antara STPN dengan IPB, University of Philippines, Atheneo de
Cagayan, Samdhana Institute dan Sajogyo Institute.
Pada tahun 2010 ini, sistem tersebut akan dikembangkan
lebih lanjut dengan tekanan tujuan pada Peningkatan kompetensi,
Perluasan jaringan dan kolaborasi, Peningkatan jumlah publikasi
dan penyebaran informasi .
Riset Sistematis 2010 Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional
yang laporannya dibukukan ini, dilakukan dengan strategi
pengelolaan pengetahuan dan dengan melibatkan penuh tiga pihak
terkait sebagaimana disebutkan di atas. Adapun tema payung
yang diangkat sebagai inti dari keseluruhan untaian pengelolaan
pengetahuan ini adalah Merumuskan Model Terpadu Reforma
Agraria dan Pengembangan Wilayah, dengan konsentrasi lokasi
kajian dan tema sbb:
1. Di Tasikmalaya, Blitar dan Kediri, dikaji mengenai integrasi
pelaksanaan reforma agraria dengan perencanaan pembangunan
dan pengentasan kemiskinan di daerah. Hal ini untuk
mengetahui koneksi dan diskoneksi antara perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan daerah dengan penataan struktur
agraria.
— vi —