Page 15 - Permasalahan Surat Ijin Memakai Tanah Negara sebagai Alas Hak dalam Pendaftaran Tanah di Kota Tarakan
P. 15

32/2004) tentang Pemerintahan Daerah. Dalam Pasal 11 ayat (4) UU
             32/2004 ditegaskan bahwa penyelenggaraan urusan pemerintahan
             yang bersifat wajib yang berpedoman pada standar pelayanan minimal
             dilaksanakan secara bertahap dan ditetapkan oleh Pemerintah. Dalam hal
             ini, pelayanan pertanahan merupakan salah satu dari urusan wajib yang
             menjadi kewenangan Daerah.
                   Lebih lanjut, hal yang perlu diindahkan adalah ketentuan Pasal
             12 ayat (11) dan (12) UU 32/2004 yang menegaskan bahwa urusan
             pertanahan yang diserahkan kepada daerah disertai sumber pendanaan,
             pengalihan sarana prasarana, serta kepegawaian sesuai dengan urusan
             yang didesentralisasikan. Sementara untuk urusan pemerintahan yang
             dilimpahkan kepada Gubernur, disertai dengan pendanaan sesuai
             urusan yang didekonsentrasikan. Kewenangan ini dilaksanakan oleh
             instansi vertikal di daerah, yaitu perangkat departemen dan/atau lembaga
             pemerintah non departemen yang mengurus urusan pemerintahan yang
             tidak diserahkan kepada daerah dalam wilayah tertentu dalam rangka
             dekonsentrasi.
                   Rambu-rambu dalam pelaksanaan otonomi daerah yang harus selalu
             dipatuhi adalah ketentuan Pasal 237 yang menegaskan bahwa semua
             ketentuan peraturan perundang-undangan yang berkaitan langsung dengan
             daerah otonomi wajib mendasarkan dan menyesuaikan pengaturannya
             pada UU. Lebih lanjut, dalam penjelasan pasal yang bersangkutan
             diberikan penafsiran yang otentik, bahwa peraturan perundang-undangan
             yang dimaksud adalah peraturan perundang-undangan yang bersifat
             sektoral, yaitu seperti UU Kehutanan, UU Pengairan, UU Perikanan,
             UU Pertanahan, UU Kesehatan, UU Pertanian, dan UU Perkebunan.


             2.    Tanah Negara

                   UUPA berpangkal pada Pasal 33 ayat (3) Undang-undang Dasar
             1945 yang berbunyi: ”Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di
             dalamnya dikuasai oleh Negara, dan dipergunakan untuk sebesar-besar
             kemakmuran rakyat”. Sesuai dengan pernyataan itu, maka kata ’dikuasai’
             dalam Pasal 2 ayat (2) UUPA bukan berarti ’dimiliki’, akan tetapi
             pengertian tersebut memberi wewenang kepada Negara sebagai organisasi
             kekuasaan tertinggi daripada Bangsa Indonesia untuk:





             6      Permasalahan Surat Ijin Memakai Tanah Negara
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20