Page 187 - Reforma Agraria (Penyelesaian Mandat Konstitusi)
P. 187

Reforma Agraria: Menyelesaikan Mandat Konstitusi

               memiliki pendapatan di bawah UMR. Masyarakat di sekitar kawasan
               hutan di Kecamatan Parittiga, Bangka Barat ini kondisinya lebih mempri-
               hatinkan karena degradasi lahan akibat penambangan timah menjadikan
               lahan mereka tidak dapat lagi diusahakan untuk lahan pertanian.
               Kebiasaan dan kultur masyarakat sebagai penambang timah dengan
               menipisnya ketersediaan timah serta larangan penambangan timah
               secara illegal menjadikan sebagain masyarakat harus melakukan alih
               profesi menjadi petani/buruh tani dengan lahan yang terbatas (Utami
               dan Pinuji 2018).

                   Kondisi kemiskinan masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan
               hutan atau yang tinggal dalam kawasan hutan selain di Desa Gedung
               pekuwon Kecamatan Lengkiti juga dapat dilihat di Sungai Lalan, Keca-
               matan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin. Beberapa desa yakni
               Desa Bayat Ilir, Pagardesa, dan Desa Pangkalan Bayat sebagian besar yakni
               mencapai 62 % dari  1.070 keluarga berada di bawah kemiskinan
               (Kompas.com). Kemiskinan tersebut dipicu oleh minimnya lahan yang
               dibudidayakan oleh masyarakat, keterbatasan modal dan teknologi untuk
               mengolah lahan, keterbatasan kemampuan dan pendidikan masyarakat,
               serta keterbatasan lapangan pekerjaan. Kondisi yang berangsur-angsur
               ini tentunya dapat membahayakan bagi kelangsungan kawasan hutan,
               dimana kemungkinan masyarakat menjarah hasil kayu di dalam hutan
               dapat terjadi dikarenakan desakan ekonomi. Sebagaimana dilaporkan
               bahwa perambahan hutan di Sumatera Selatan ini mencapai luasan
               hingga kurang lebih 7.000 Hektar. Perambahan hutan dilakukan dengan
               alasan untuk membuka lahan perkebunan atau digunakan sebagai lahan
               untuk pemukiman. Kondisi kemiskinan yang menjerat masyarakat di
               sekitar kawasan hutan juga memicu terus berlangsungnya perambahan
               hutan apabila pengawasan yang dilakukan pemerintah lengah. Ketidak-
               berdayaan masyarakat dan alasan untuk mempertahankan hidup sering-
               kali menjadikan mereka mengabaikan terhadap aturan yang berlaku serta
               norma-norma kearifan lokal ataupun aturan hukum adat. Beberapa
               perambahan hutan di Sumatera Selatan terjadi di beberapa lokasi yakni
               Kabupaten Ogan Komering Ulu, Ogan Komering Ulu Selatan, Musi Rawas,
               Musi Banyuasin, dan Kota Pagar Alam.

                                                                         159
   182   183   184   185   186   187   188   189   190   191   192