Page 186 - Reforma Agraria (Penyelesaian Mandat Konstitusi)
P. 186

M. Nazir Salim & Westi Utami

            dapat mencapai standar kehidupan yang layak. Masyarakat yang tinggal
            dalam kawasan hutan sebagaimana di Sumatera Selatan atau di Riau
            mungkin kondisinya jauh lebih baik apabila dibandingkan dengan
            kondisi masyarakat yang tinggal pada kawasan hutan di Kalimantan atau
            di Papua.

                Kemiskinan masyarakat sekitar kawasan hutan juga dapat ditemui
            di tempat yang berbeda. Apa yang terjadi di Sungaitohor, Riau juga terjadi
            pada sebagian besar masyarakat di Desa Nibung, Desa Tanah Bawah, dan
            Desa Puding Besar Kabupaten Bangka Tengah. Keterbatasan lahan
            garapan yang dapat dibudidayakan masyarakat serta keterbatasan modal
            dan teknologi pengolahan lahan menjadikan mereka hanya mampu
            menggarap lahan kering dengan kondisi terbatas yakni sekitar 500 hingga
                  2
            1000 m . Komoditi tanaman yang mereka budidayakan berupa tanaman
            merica dan tanaman karet dengan sistem pengelolaan secara tradisional
            serta ketidakberpihakan harga jual yang sangat murah menjadikan
            masyarakat di sekitar kawasan hutan hanya memperoleh pendapatan
            rata-rata sekitar 1 juta/bulan (Utami dan Pinuji 2018). Sementara di sekitar
            lahan garapan mereka dijumpai hamparan perkebunan kelapa sawit milik
            perusahaan skala besar yang beroperasi cukup lama dengan hasil kelapa
            sawit yang melimpah. Ketidakmampuan dan keterbatasan masyarakat
            untuk bertahan hidup melalui pengelolaan lahan mereka yang sempit
            serta keterbatsan modal untuk mengolah lahan, menjadikan sebagian
            besar masyarakat lebih memilih menjadi buruh tani pada perusahaan
            kelapa sawit. Kondisi serupa juga terjadi pada masyarakat di Desa Taluk
            Limau, Desa Sekar Biru Kecamatan Parittiga Kabupaten Bangka Barat.
            Keterbatasan lahan dan degradasi lahan akibat penambangan timah,
            keterbatasan aksesibilitas, keterbatasan teknologi serta  masuknya
            pemodal skala besar yang telah terlebih dahulu mengembangkan usaha
            perkebunan kelapa sawit menjadikan masyarakat yang tinggal di sekitar
            kawasan hutan hanya mengusahakan lahan dengan luasan lahan kering
            sangat sempit yakni kurang lebih 500 m hingga 1500 m . Budidaya
                                                  2
                                                                 2
            tanaman merica yang mereka usahakan secara sederhana dengan modal
            sangat terbatas dan hasil panen yang mengalami penurunan dari tahun
            ke tahun karena serangan hama menjadikan sebagian besar masyarakat

              158
   181   182   183   184   185   186   187   188   189   190   191