Page 185 - Reforma Agraria (Penyelesaian Mandat Konstitusi)
P. 185
Reforma Agraria: Menyelesaikan Mandat Konstitusi
kehidupan ekonomi masyarakat dalam kondisi yang rentan.
Hasil panen andalan masyarakat Desa Gedung Pekuwon adalah kopi
yang hanya dapat dipanen satu kali dalam satu tahun, serta tanaman
tumpangsari, karet, duku, dan durian. Anjloknya harga karet dunia
mengakibatkan masyarakat tidak dapat menggantungkan kehidupan
sehari-hari mereka dari hasil karet, apalagi pohon karet mereka tidak
mendapat perawatan yang memadai baik pupuk maupun obat-obatan
perangsang getak, sehingga mengakibatkan hasil dari getah karet masya-
rakat selalu menurun. Di Desa Pekuwon, sebagian besar masyarakat
mengandalkan hasil panen kopi sebagai sumber ekonomi utama. Akan
tetapi, kopi hanya mampu dipanen satu tahun sekali sehingga untuk
mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari mereka harus berhutang
terlebih dahulu kepada tengkulak. Akibatnya, ketika mereka melakukan
hutang maka hasil panen mereka harus dijual kepada tengkulak tersebut
dengan harga yang lebih rendah dari pasaran. Pada awal tahun 2019, harga
kopi di pasaran Rp.18.000,/Kg, namun ketika dijual kepada tengkulak
mereka hanya medapatkan harga kopi kering sekitar Rp.13.000/Kg atau
bahkan hanya Rp.12.000,-/Kg. Kesulitan dan keterbatasan yang mereka
alami mengakibatkan masyarakat tidak memiliki cara lain untuk
menghindarinya, yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat hanya
untuk mempertahankan hidupnya.
Kehidupan masyarakat di Sumatera Selatan juga tidak jauh berbeda
dengan kondisi masyarakat lain yang tinggal dalam kawasan hutan di
Sungai Tohor Provinsi Riau. Dalam kajian yang dilakukan oleh Salim,
Pinuji dan Utami (2018) menyatakan bahwa kondisi masyarakat yang
tinggal dalam kawasan hutan di Sungaitohor, Kecamatan Tebing Tinggi
Timur, Provinsi Riau sebagain besar berada dalam kondisi terbatas.
Sulitnya aksesibilitas untuk mencapai lokasi tempat tinggal masyarakat,
keterbatasan sarana dan prasarana, masih sulitnya jaringan transportasi
dan belum terbangunnya infrastruktur yang memadai menjadikan mere-
ka semakin terisolir dan sulit untuk berkembang. Jika melihat keter-
sediaan sumber daya alam yang ada, masyarakat yang tinggal dalam
kawasan hutan memiliki sumber daya alam berlimpah namun keterba-
tasan teknologi dan aksesibilitas yang minim menjadikan mereka belum
157