Page 191 - Reforma Agraria (Penyelesaian Mandat Konstitusi)
P. 191
Reforma Agraria: Menyelesaikan Mandat Konstitusi
skema ini belum mampu menyelesaikan permasalahan pemukiman yang
ada dalam kawasan hutan. Sehingga upaya penyelesaian penguasaan
tanah dalam kawasan hutan melalui Inventarisasi dan verifikasi diharap-
kan menjadi awal dan kejelasan terkait status lahan masyarakat dalam
kawasan hutan. Upaya penertiban tata batas yang dimotori oleh Balai
Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) perlu mendapat dukungan penuh
dari berbagai stakeholder agar program tersebut mampu membantu
meningkatkan akses masyarakat atas lahan-lahan yang dikuasai secara
turun temurun.
F. Kesimpulan
Persoalan kawasan hutan menjadi problem di berbagai wilayah di
Indonesia, khususnya terkait tata kelola penguasaan dan pemanfaatan-
nya. Akibat dari situasi tersebut, tumpang tindih penguasaan, klaim, dan
konflik tenurial menjadi persoalan paling serius dalam kawasan hutan
Indonesia, temasuk Sumatera Selatan. Serius dalam pengertian dampak
langsung yang ditimbulkan akibat tata kelola hutan yang tidak ber-
keadilan bagi masyarakat di dalam maupun di sekitar kawasan hutan.
Isu sentral yang menjadi sorotan publik adalah dampak ikutan akibat
tata kelola yang tidak mengedepankan keberpihakan kepada masyarakat
yang membutuhkan lahan sebagai bagian dari mempertahankan hidup.
Ketimpangan dalam penguasaan dan pemanfaatan kawasan hutan cukup
tinggi, karena hampir semua hutan-hutan (produksi) di Sumatera
Selatan dikonsesikan kepada korporasi-korporasi besar, yang kehadiran-
nya justru tidak menunjukkan tingkat kemanfaatan langsung bagi masya-
rakat kecil.
Problem lain akibat dari tata kelola hutan yang tidak berkeadilan
adalah lajunya deforestasi hutan Indonesia akibat izin-izin kawasan
hutan diberikan secara luas dan tidak terkontrol. Hutan Sumatera secara
umum berubah dari hutan alam menjadi “kebun kayu” yang dikelola oleh
perusahaan dengan skema Hutan Tanaman Industri, yang keberada-
annya untuk melayani kebutuhan masyarakat global. Pada saat yang sama,
masyarakat desa yang tinggal dalam kawasan hutan dan sekitar kawasan
hutan cukup banyak dan secara ekonomi situasinya cukup mempri-
163