Page 245 - Reforma Agraria (Penyelesaian Mandat Konstitusi)
P. 245

Bab VI

                                     KESIMPULAN







                     erdebatan konsep dan teori landreform atau agrarian reform telah
                     dianggap selesai, yang muncul kepermukaan publik adalah
               P diskusi tentang praktik Reforma Agraria (RA) dari berbagai negara
               yang berbeda-beda, yakni praktik RA di negara komunis, sosialis, dan
               kapitalis (Setiawan 2001). Banyak pakar sepakat, tujuan RA adalah “mem-
               pertipis” jarak kesenjangan antara satu dengan yang lain dalam konteks
               kepemilikan dan penguasaan tanah. Borras sebagaimana mengutip
               Jonathan Fox menyebut Landreform sebagai upaya transfer aset atau
               kekayaan dan kekuasaan dari kelompok kaya kepada kelompok atau kelas
               miskin dan tidak memiliki tanah. Lebih lanjut Boras mengatakan, land-
               reform dimaknai sebagai pendistribusian ulang “kepemilikan tanah dari
               pemilik tanah pribadi yang besar kepada petani kecil dan pekerja perta-
               nian tak bertanah” (Borras 2007, 21). Dengan definisi tersebut, landreform
               dimaknai untuk menjaga keseimbangan penguasaan tanah agar terhindar
               dari ketimpangan, tujuannya untuk menciptakan “perubahan” agar dapat
               menghasilkan peningkatan (kesejahteraan) bagi petani dan pekerja
               pedesaan yang tidak memiliki tanah (Borras 2007, 22).
                   Indonesia, di bawah rezim Jokowi-Jusuf Kalla tidak lagi mendefi-
               nisikan Reforma Agraria secara “sempit” yakni pengaturan kembali atau
               perombakan dan penataan struktur penguasaan tanah dengan pende-
               katan redis hak milik, akan tetapi RA ditempatkan sebagai strategi pem-
               bangunan Indonesia secara luas dengan pendekatan akses. Pendefinisian
               yang luas itu menempatkan RA sebagai suatu cara untuk menyelesaikan

                                                                         217
   240   241   242   243   244   245   246   247   248   249   250