Page 246 - Reforma Agraria (Penyelesaian Mandat Konstitusi)
P. 246

M. Nazir Salim & Westi Utami

            suatu masalah yang dihadapi, tidak semata menata ketimpangan
            kepemilikan, tetapi juga fokus pada akses secara luas kepada masyarakat
            yang berhak. Oleh karena itu RA tidak lagi fokus pada redistribusi aset
            sebagai hak milik, namun juga akses pengelolaan dan pemanfaatan
            dengan skema izin pemanfaatan lahan.

                Berangkat dari definisi tersebut, RA Jokowi-JK mencoba meman-
            faatkan celah keberadaan lahan (tanah negara) agar dieksploitasi oleh
            masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan. Hal itu
            tercermin dalam program yang dikeluarkan, yakni redistribusi aset kepa-
            da masyarakat. Redistribusi mengalami perluasan makna, tidak semata
            pemberian aset hak milik namun juga izin pemanfaatan dan pengelolaan,
            kemudian dikenal dengan Perhutanan Sosial. Perubahan definisi dan
            makna ini memberi pengaruh yang cukup signifikan terhadap indeks
            penguasaan dan pemanfaatan lahan, karena negara tidak harus secara
            administratif memberikan lahan kepada masyarakat dalam bentuk redis
            hak milik, namun memberikan akses seluas mungkin kepada warga nega-
            ra yang membutuhkan. Pergeseran makna Reforma Agraria ini tidak
            berimplikasi pada perubahan struktur kepemilikan, namun secara sub-
            stantif yang disasar adalah perubahan akses penguasaan dan peman-
            faatan. Kebijakan ini secara substantif memberikan dampak konkrit
            bagi status penguasaan lahan di Jawa, karena Jawa merupakan wilayah
            dengan penduduk dan petani terbesar di Indonesia sekaligus kepe-
            milikan lahan pertanian paling kecil.
                Kajian dalam buku ini diawali dengan mendudukkan perjalanan
            kebijakan RA di Indonesia, mulai periode Sukarno hingga Joko Widodo.
            Penjelasan ini untuk melihat bagaimana alur kebijakan RA pada masing-
            masing rezim dan apa capaiannya dan bagaimana problem serta
            kendalanya. Dalam catatan penulis, Sukarno adalah sosok yang berjasa
            besar terhadap kebijakan RA di Indonesia, selain berhasil melahirkan
            UUPA, Sukarno juga berhasil membangun infrastruktur untuk menja-
            lankan kebijakan RA sampai pada level desa. Namun upaya Sukarno
            belum cukup karena kurang dari lima tahun, pemerintahannya harus
            tumbang, dan apa yang sudah dihasilkan kemudian dibubarkan oleh
            rezim berikutnya.

              218
   241   242   243   244   245   246   247   248   249   250   251