Page 100 - Politik Kelembagaan Agraria Indonesia: Jalan Terjal Pembentukan Kelembagaan dan Kebijakan Agraria, 1955-2022
P. 100

M. Nazir Salim, Trisnanti Widi R, Diah Retno W.

                        skala besar lainnya tidak bisa menjadi bagian dari skema
                        landreform  tahun  1960an,  justru  kemudian  menjadi
                        bagian  dari  skema  hutang  negara  Indonesia  kepada
                        Belanda. Klaim hutang ini didasarkan pada peristiwa pasca
                        perang, Belanda harus membangun kehancuran wilayah-
                        nya akibat perang, dan KMB 1949 dalam salah satu perun-
                        dingannya menawarkan Indonesia harus mengganti rugi
                        (konversi) atas aset-aset Belanda di Indonesia yang besar
                        dengan tuntutan  ganti  rugi  4.5  milyar gulden  (Hoek,
                        2020). Tagihan itu dibebankan kepada Indonesia sebagai
                        bagian dari skema perundingan KMB Indonesia-Belanda.
















                               Gambar 3. Konferensi Meja Bundar di Den Haag, Belanda.
                         Sumber: Arsip Nasional Belanda-https://historia.id/politik/articles/harga-
                                  untuk-kemerdekaan-indonesia-DbW8G/page/1.

                            Akibat  keluarnya UU No. 13 Tahun 1956, persoalan
                        berikut yang muncul adalah tindakan para buruh yang
                        mengambil  alih  perusahaan  milik Belanda.  Beberapa
                        wilayah yang menjadi pusat industri/pabrik-pabrik milik
                        Belanda seperti Surabaya terjadi chaos akibat buruh ber-
                        gerak tanpa kendali. Situasi ini mulai mengkhawatirkan
                        dan Sukarno harus segera mengendalikan sebagai akibat
                        dari pilihan kebijakannya. Atas situasi dan tindakan ini

                         64
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105