Page 377 - Politik Kelembagaan Agraria Indonesia: Jalan Terjal Pembentukan Kelembagaan dan Kebijakan Agraria, 1955-2022
P. 377

Politik Kelembagaan Agraria Indonesia

                          pembuatan, penerimaan, serta registrasi arsip, namun hal
                          ini belum memenuhi seluruh daur  hidup arsip.  Dalam
                          daur hidup arsip, setelah tahapan penciptaan, maka diikuti
                          dengan tahapan penggunaan arsip, tahapan pemeliharaan
                          arsip,  dan tahapan  penyusutan arsip.  Untuk  itu  jika
                          eOffice dikembangkan maka harus sesuai dengan proses
                          bisnis Srikandi yang sudah memiliki fungsionalitas kear-
                          sipan sejak penciptaan sampai dengan penyusutan arsip.
                          Karena pada dasarnya sebuah arsip elektronik harus me-
                          miliki daur hidup arsip dan dikelola sebagaimana arsip
                          dikelola untuk menjaga autentisitas, keutuhan, keterse-
                          diaan, keterpercayaan,  ketergunaan,  dan  kerahasiaan
                          arsip sesuai amanah Pasal 42 Peraturan Arsip  Nasional
                          Republik Indonesia No. 6 Tahun 2021 tentang Pengelolaan
                          Arsip Elektronik. Tantangan terbesar jika eOffice diper-
                          tahankan untuk tetap digunakan sebagai aplikasi sejenis
                          Srikandi adalah Kementerian ATR/BPN harus mendapat-
                          kan  rekomendasi  dari  Kementerian Komunikasi  dan
                          Informatika  yang  menyatakan  bahwa  eOff ice  telah
                          memenuhi syarat dan boleh tetap digunakan sebagai apli-
                          kasi sejenis Srikandi. Sayangnya sampai dengan saat ini
                          belum ada satupun kementerian/lembaga yang berhasil
                          memperoleh rekomendasi tersebut.



                          E. Hak Tanggungan Elektronik (HT-eL)
                              Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No.  4 Tahun 1996
                          tentang  Hak Tanggungan Atas  Tanah  Beserta  Benda-
                          Benda yang Berkaitan Dengan Tanah mendefinisikan hak
                          tanggungan sebagai hak jaminan yang dibebankan pada

                                                                             341
   372   373   374   375   376   377   378   379   380   381   382