Page 385 - Politik Kelembagaan Agraria Indonesia: Jalan Terjal Pembentukan Kelembagaan dan Kebijakan Agraria, 1955-2022
P. 385

Politik Kelembagaan Agraria Indonesia

                          karena Pemisahan atau Pemecahan. Lebih dari itu, Ht-el
                          meminimalisir jumlah  pemohon yang  datang ke kantor
                          pertanahan  kabupaten/kota  dan  mencegah  adanya
                          pungutan liar. Untuk itu, dalam pelaksanaannya Kemen-
                          terian ATR/BPN harus dapat beradaptasi dengan tren mo-
                          dernisasi agar HT-el tetap dapat terlaksana sesuai dengan
                          jalurnya dan tidak menyimpang dari ketentuan peraturan
                          perundang-undangan. Catatan menariknya adalah kon-
                          tribusi  Kementerian ATR/BPN  bagi pertumbuhan eko-
                          nomi daerah dan nasional melalui besarnya nilai hak tang-
                          gungan yang diterbitkan  pada tahun  2021, yang  mana
                          jumlah Sertifikat Ht-el mencapai  817.910 sertif ikat hak
                          atas  tanah  dengan  nilai  nominal  hak  tanggungan
                          mencapai  Rp.90.159.104.515.987,00  (Kementerian ATR/
                          BPN, 2022). Kemudian, HT-el juga  merupakan layanan
                          yang  mendapat penghargaan GATRA Inovation Awards
                          2021 untuk kategori Inovasi Pelayanan Digital di Bidang
                          Agraria, Tata Ruang dan Pertanahan.



                          F. Sertifikat Elektronik, Mimpi yang Meragukan
                              Pelayanan  pertanahan  berbasis  elektronik  yang
                          diusung oleh Kementerian ATR/BPN selama ini sebagian
                          besar produk akhirnya masih berupa hasil cetakan di atas
                          kertas. Dalam rangka mewujudkan pelayanan pertanahan
                          berbasis elektronik agar paperless, simple, efektif, fleksibel,
                          transparan, dan dapat diakses setiap saat (Hadi et al., 2020;
                          Malodia et al., 2021; Pérez-Morote et al., 2020) maka Ke-
                          menterian  ATR/BPN harus dapat beradaptasi dengan
                          penerapan  Sistem  Pemerintahan  Berbasis  Elektronik

                                                                            349
   380   381   382   383   384   385   386   387   388   389   390