Page 388 - Politik Kelembagaan Agraria Indonesia: Jalan Terjal Pembentukan Kelembagaan dan Kebijakan Agraria, 1955-2022
P. 388

M. Nazir Salim, Trisnanti Widi R, Diah Retno W.

                        yang dimaknai dalam penerbitan Sertifikat-el sesuai Pasal
                        4 ayat (3) Permen ATR/BPN No. 1 Tahun 2021 digolongkan
                        menjadi dua, pertama dokumen dalam bentuk kertas yang
                        dialihmediakan menjadi  dokumen elektronik  (reborn
                        digital), kedua dokumen elektronik yang memang benar-
                        benar diciptakan melalui sistem elektronik (born digital)
                        (Ries & Palkó, 2019; Sloyan, 2016; Tzouganatou, 2022). Jika
                        ditinjau lebih jauh, maka Pasal 4 ayat (3) Permen ATR/
                        BPN No. 1 Tahun 2021 merupakan jembatan bagi kegiatan
                        pendaftaran tanah secara hybrid.

                            Virgo Ernesta Jaya mengemukakan bahwa Sertifikat-
                        el akan diterapkan melalui berbagai tahapan salah satunya
                        dengan  melakukan alih  media sertif ikat dari  bentuk
                        kertas (blanko sertifikat) menjadi dokumen elektronik
                        (Jaya, 2022).  Pernyataan tersebut menerangkan  bahwa
                        pekerjaan awal yang dapat dilakukan untuk menerapkan
                        Sertifikat-el dalam bentuk dokumen digital adalah melalui
                        reborn  digital  dengan  proses  digitalisasi  di  dalamnya
                        (Nusantara, 2019).  Konsep  ini  mirip dengan  “Transfer
                        Certificate of Title” yang diterapkan di Filipina, bahwa
                        masyarakat yang telah memiliki bukti kepemilikan tanah
                        dalam media kertas dapat dialihmediakan menjadi doku-
                        men elektronik oleh pemerintah melalui prosedur tertentu
                        sehingga sah dimata hukum. Sedangkan Sertifikat-el yang
                        diperoleh secara born digital prosesnya dilakukan murni
                        secara elektronik melalui sistem elektronik (Nusantara,
                        2019; Sari, 2022; Tjiptasari, 2018; Wulan et al., 2022). Proses
                        ini ditempuh dengan melakukan input data serta penge-
                        lolaan ke dalam sistem elektronik dengan terlebih dahulu
                        memenuhi infrastrukturnya. Proses penerbitan Sertifikat-

                         352
   383   384   385   386   387   388   389   390   391   392   393