Page 45 - Politik Kelembagaan Agraria Indonesia: Jalan Terjal Pembentukan Kelembagaan dan Kebijakan Agraria, 1955-2022
P. 45

Politik Kelembagaan Agraria Indonesia

                          Lombok dll.). Pendaftaran untuk fiskal tidak perlu dila-
                          kukan secara teliti karena tujuannya hanya agar pajak itu
                          dibayar dan bisa ditetapkan secara seimbang dan merata.
                          Tidak jadi soal apakah yang membayar pajak itu pemilik
                          yang sebenarnya atau bukan, termasuk apakah pembayar
                          pajak menempati tanahnya atau tidak (Harsono, 1958b).
                              Kajian berikutnya akan penulis fokuskan pada perio-
                          de perkembangan jalannya program landreform kemu-
                          dian dilanjutkan pada isu kelembagaan setelah peristiwa
                          1965. Perubahan kelembagaan agraria dari Kementerian
                          Agraria menjadi Dirjen Agraria dan kemudian  berubah
                          lagi menjadi Badan  Pertanahan  Nasional (BPN).  Pada
                          periode ini akan fokus pada perubahan kelembagaan dan
                          kebijakan yang diproduksi oleh lembaga. Kemudian dalam
                          kerangka yang sama, studi ini akan mengkaji periode pasca

                          reformasi, khususnya setelah mengalami perubahan dari
                          BPN kembali ke Kementerian Agraria. Periode ini ditandai
                          dengan beberapa perubahan, mulai tahun  2014, secara
                          kelembagaan mengalami perubahan kemudian produk
                          kebijakan juga mengalami pergeseran dibanding periode
                          sebelumnya. Studi ini berusaha menyorot periode terse-
                          but secara lebih detail, khususnya poin-poin penting seba-
                          gai penanda lahirnya perubahan kebijakan kelembagaan.
                          Setidaknya, penulis mencoba melihat dan membanding-
                          kan fokus kelembagaan agraria di bawah kelembagaan
                          Dirjen Agraria sejak 1966, kemudian menjadi BPN sejak
                          1988, dan dengan baju yang mirip dengan nama Kemen-
                          terian Agraria sejak 2014.
                              Atas beberapa landasan dan realitas di atas, kajian ini

                                                                               9
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50