Page 50 - Politik Kelembagaan Agraria Indonesia: Jalan Terjal Pembentukan Kelembagaan dan Kebijakan Agraria, 1955-2022
P. 50

M. Nazir Salim, Trisnanti Widi R, Diah Retno W.

                        &  Rahmi,  2016).  Penulis  memiliki  keleluasaan  untuk
                        mengakses data secara lebih luas karena kesempatan yang
                        diberikan oleh lembaga untuk mempelajari dan membaca
                        secara lebih detail.


                        C. Historiografi Studi Kelembagaan Agraria

                            Hipotesis penulis dari berbagai temuan kajian kelem-
                        bagaan agraria menyatakan, studi kelembagaan agraria
                        Indonesia tidak menjadi suatu yang menarik bagi para
                        peneliti, terbukti sejauh ini, hasil penelitian terkait hal
                        tersebut,  khususnya  kelembagaan  agraria  Indonesia
                        sangat terbatas. Dari berbagai penelusuran, studi yang
                        paling banyak mendapat perhatian para peneliti adalah
                        terkait  landreform,  dari  mulai  studi  yang  paling  tua
                        seperti  kajian  Kroef  (1963)  dan  Utrecht  (1969,  1973)
                        hingga studi landreform yang berkembang saat ini seperti
                        kajian Andreas (2019), Li (2021), dan Batubara & Rachman
                        (2022). Sekalipun  harus diakui,  studi landreform  juga
                        dibawa ke ranah kelembagaan penyelenggara landreform,
                        yakni  Kementerian Agraria,  namun tentu saja berbeda
                        fokus  dan goalnya,  karena yang  dilihat adalah produk
                        kebijakan dan dinamika praktik landreform. Kajian lain
                        yang banyak menjadi fokus peneliti adalah terkait hukum
                        agraria sebagai sebuah produk kebijakan  Kementerian
                        Agraria  pasca  dicabutnya  hukum  Barat  yang  sudah
                        ratusan tahun  berlaku  di Indonesia  (Gouwgioksiong,
                        1961).

                            Beberapa studi membicarakan kelembagaan agraria
                        namun fokusnya untuk pemenuhan kebutuhan lembaga

                         14
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55