Page 55 - Politik Kelembagaan Agraria Indonesia: Jalan Terjal Pembentukan Kelembagaan dan Kebijakan Agraria, 1955-2022
P. 55
Politik Kelembagaan Agraria Indonesia
dikembangkan oleh Zed (2018). Menurut Zed, ada
beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam melihat
persoalan sejarah: perubahan, kausalitas, konteks, kom-
pleksitas, dan kemungkinan-kemungkinan. Kerangka
yang dibangun oleh Zed penulis gunakan sebagai con-
ceptual framework untuk mengerangkai kajian ini dari
sisi sejarah, proses, kebijakan, dan dinamika dari sejarah
kelembagaan agraria Indonesia.
Menurut penulis, cara berfikir ini memberikan ruang
yang bebas kepada penulis untuk melihat setiap peru-
bahan yang terjadi pada lembaga agraria, khususnya
perubahan kebijakan pada setiap rezim. Zed meyakini,
sejarah tidak pernah berdiri sendiri, karena selalu memi-
liki kausalitas dan konteksnya masing-masing, sehingga
diasumsikan situasi tersebut akan bisa dibaca untuk
melihat bagaimana kelembagaan agraria berjalan pada
tiap periode. Penanda periode dalam sejarah sangat pen-
ting untuk melihat perubahan-perubahan besar yang
terjadi, karena dari sana biasanya sejarah bergerak dan
kearah baru, sehingga analisis penulis bisa lebih leluasa
di dalam menyikapi setiap perubahan.
Kompleksitas dalam sejarah juga bagian dari prob-
lem yang saling terkait, dan hal ini harus bisa dijelaskan
bagaimana sejarah kelembagaan berkembang, terutama
terkait produk kebijakannya. Gambar 1 berikut menun-
jukkan cara pandang bagaimana sejarah harus dianalisis
lebih detail dari masing-masing aspek, karena setiap aspek
selalu dinamis dan cepat berubah serta memiliki ke-
unikannya masing-masing.
19