Page 49 - Politik Kelembagaan Agraria Indonesia: Jalan Terjal Pembentukan Kelembagaan dan Kebijakan Agraria, 1955-2022
P. 49

Politik Kelembagaan Agraria Indonesia

                          termasuk keterbatasan-keterbatasan akses data yang pe-
                          nulis miliki.


                          B. Otentitas  Kajian

                              Sejauh penelusuran penulis, studi kelembagaan ag-
                          raria di Indonesia dalam satu kesatuan yang utuh  dari
                          periode ke periode belum penulis temukan, karena bebe-
                          rapa studi yang dilakukan oleh para penulis atau peneliti
                          sebelumnya  lebih  banyak  membahas  bagian-bagian
                          tertentu secara parsial. Misalnya Studi yang dilakukan oleh
                          Direktorat Publikasi Ditjen PPG-Ditjen Agraria 1982 dan
                          BPN pada tahun 1998. Studi tersebut hadir untuk menun-
                          jukkan kinerja kelembagaan secara parsial, yang mana
                          fokus kajian lebih pada dokumentasi kelembagaan, bukan
                          sebuah studi yang merekonstruksi sejarah kelembagaan
                          secara kritis dan objektif dalam kerangka bagaimana ke-
                          lembagaan bekerja dan memainkan perannya. Studi ini
                          berusaha keluar dari arena dua studi di atas, karena selain
                          melihat kelembagaan secara utuh, juga pendekatan kritis
                          dalam  kerangka studi sejarah  (chronological  and  pro-
                          cessual). Salah satu novelty penting studi ini dibandingkan
                          dengan  beberapa studi  lainnya adalah  pemanfaatan
                          dokumen sejarah (arsip) yang digunakan untuk melaku-
                          kan analisis terhadap keberadaan  lembaga agraria dan
                          produk kebijakannya. Memang penggunaan arsip bukan
                          suatu yang  baru, namun pemanfaatan dokumen arsip
                          dalam kajian ini sangat sentral dan merupakan salah satu
                          kesempatan untuk menjelaskan sejarah lembaga sekaligus
                          peran yang dimainkan secara lebih mendetail (Mahmudah

                                                                              13
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54