Page 87 - Politik Kelembagaan Agraria Indonesia: Jalan Terjal Pembentukan Kelembagaan dan Kebijakan Agraria, 1955-2022
P. 87

Politik Kelembagaan Agraria Indonesia

                          Tahun 1957. Lewat Keppres ini semua urusan pertanahan
                          dikembalikan ke Kementerian Agraria, termasuk Jawatan
                          Pendaftaran Tanah. Argumen pengembalian persoalan
                          pendaftaran tanah ke Kementerian Agraria karena pada
                          tahun tersebut Kementerian Agraria sudah menyiapkan
                          kelembagaan sampai  tingkat kabupaten/kota  (Kantor
                          Urusan Agraria Daerah).
                              Pada Tanggal 1 Februari 1956, urusan kelembagaan telah
                          disiapkan, diawali  dengan  dikeluarkannya  Keputusan
                          Menteri Agraria  No. Sk. 35/Ka.1956 tentang  Lapangan
                          Pekerjaan  dan  Susunan  Jawatan  Agraria,  kemudian
                          dilanjutkan dengan menerbitkan SK pembentukan Kantor
                          Urusan Agraria di berbagai daerah, salah satu contohnya
                          Keputusan Menteri Agraria No. Sk. 36/Ka. 27 Februari 1956.
                          Sejak Februari 1956 sampai Desember 1957, telah dibentuk

                          lebih dari 75 Kantor Urusan Agraria Daerah dan Karesi-
                          denan dalam rangka menyiapkan pendaftaran tanah, pera-
                          lihan, pemindahan, dan  urusan  teknis agraria lainnya.
                          Dengan dikembalikannya urusan pendaftaran tanah maka
                          Kementerian Agraria kemudian memiliki tugas lebih luas
                          selain menyiapkan draft UUPA yang belum selesai yakni
                          mengurusi pengukuran, pemetaan dan pembukuan tanah
                          serta mencatat semua perpindahan hak-hak atas tanah,
                          sekalipun belum memiliki aturan hukum agraria nasional
                          yang baru, masih berdasarkan UU Darurat No. 7/1950.
                              Berikut adalah salah satu contoh produk kutipan kete-
                          rangan  penetapan  oleh  Kementerian  Kehakiman  dalam
                          menerbitkan dan pemindahan hak atas permohonan dari
                          salah satu pemohon di Kabupaten Cirebon dan Bandung.

                                                                              51
   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92