Page 124 - Transformasi Masyarakat Indonesia dan Historiografi Indonesia Modern
P. 124

Transformasi Masyarakat Indonesia...

               pada fase-fase perkembangan kota pada masa  awal, yaitu pada
               fase kota-kota kuna/lama atau kota-kota tradisional dan fase
               kota-kota kolonial mengalami pertumbuhannya. Secara singkat
               dapat dikemukakan, bahwa kota-kota Indonesia lama dapat
               dibedakan atas dua tipe, yaitu tipe kota pedalaman atau kota
               agraris dan kota pantai atau kota perdagangan. Kota-kota se-
               macam ini telah muncul pada masa Kerajaan Buddha Sriwijaya
               yang berpusat pada kota maritim dan berbasis pada  kegiatan
               perdagangan, dan pada masa Kerajaan Hindu-Buddha Majapahit
               yang memiliki pusat kota pedalaman agraris dan basis pereko-
                                        4
               nomian agraris yang kuat . Sementara itu setelah keruntuhan
               kedua kerajaan Hindu-Buddha tersebut, muncul kota-kota
               pelabuhan  maritim di bawah era kekuasaan kerajaan-kerajaan
                                                                  5
               Islam yang berkembang sejak abad ke-16 dan 17.  Melalui
                   4  Sebagai contoh di Sumatra: Samudra/Pase, Perlak, Barus, Pagar
               Ruyung, Melayu/Jambi, Sriwijaya/Palembang; di Jawa: Pakuan, Dieng,
               Borobudur, Prambanan, Madiun, Wengker, Kediri/Daha, Singasari,
               Majapahit, Blitar, Wirasaba/Jombang, Japan/Mojokerta, Kudus, Bintara/
               Demak, Jepara, Lasem, Tuban, Sedayu, Gresik, Surabaya, Sumenep Canggu,
               dsb; Lihat Wolf Tietze Helmstedt & Werner Rutz(edd.), Cities and Towns in
               Indonesia, dalam Urbanization of the Earth, Urbanisierung der Erd, 4 (Berlin-
               Stuttgart: Gebruder Borntraeger, 1987), hlm. 45.
                   5  Kota-kota yang muncul pada periode 1400 dan 1700, sebagai contoh
               di Sumatra: Pedir-Pidie, Banda Aceh, Deli, Tanjung Balai, Siak Sri Indrapura,
               Pekan Tua Indragiri, Singkil,  Tapanuli, Natal, Batahan, Tiku, Pariaman,
               Ulakan, Kota Tengah, Pauh, Padang, Bayang,  Tarusan,  Salido-Pulo
               Cingko, Painan, Batang Kapas, Indrapura, Menjuto, Sungai Laimau, dan
               Silebar; di Jawa: Banten, Anyer, Sunda Kelapa, Jakarta/ Batavia, Karawang,
               Pamanukan, Indramanyu, Cirebon, Sumedang, Parakan Muncang,
               Citeureup, Blobur Limbangan, Sukapura/Sukaraja, Galuh, Ciamis,
               Semarang, Kedu, Bagelen, Banyumas, Mataram, Yogyakarta, Wonokerta/
               Kertasura, Surakarta, Sampang, Malang, Panarukan,  Macanputih. Lateng/
               Banyuwangi, Tegal, Brebes, Pemalang, Wiradesa, Pekalongan, Batang,
               Kendal, Kaliwungu, Berbek, Kalangbret, Pacitan, Ponorogo, Caruban,
               Magetan, Jorogo, Jipang, Blora, Rembang, Juwana, Pati, Sela, Grobogan,
               Godong, Sukawati, Kaduwantg, Wates, Salatiga, Ungaran, Kali Beber,
               Rawa Ambal, Nganjuk, Pace, Kertosono, Lamongan, Senggara, Lumajang,

                                                                        103
   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129