Page 236 - Transformasi Masyarakat Indonesia dan Historiografi Indonesia Modern
P. 236
Transformasi Masyarakat Indonesia...
terhadap Negara Republik Indonesia dilakukannya sampai akhir
hayatnya. Hal ini dapat ditunjukkan, misalnya, dengan banyak-
nya posisi dan fungsi kepemimpinan dalam masyakarat Indo-
nesia yang telah diembannya, baik lokal maupun nasional. Pada
tingkat lokal, ia menjadi raja di Kraton Yogyakarta dan menjadi
Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta (1945-1988). Pa-
da tingkat nasional, ia menduduki jabatan penting dalam peme-
rintahan negara, antara lain pernah menjabat sebagai Menteri
Pertahanan dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Dengan
demikian sejak kemerdekaan, kedudukan Sultan sebagai raja
tradisional melebur menjadi “raja” (pemimpin) modern di In-
donesia.
Selain integritas kepemimipinan yang tinggi terhadap per-
juangan bangsa seperti tersebut di atas, Sultan Hamengku
Buwana IX juga dikenal sebagai pemimpin yang populis, yaitu
merakyat dalam segala sikap dan perbuatannya. Maka dari itu,
tidak mengherankan apabila pada masa kemudian ia juga men-
dapat julukan sebagai “Raja Rakyat”, sebagaimana disebutkan
dalam Biografinya, Tahta untuk Rakyat. Banyak ceritera rakyat
Yogyakarta tentang sikap populis sultannya, terutama pada
masa Revolusi Kemerdekaan (1945 1950), yang digambarkan
tentang bagaimana rajanya itu sering menyamar sebagai orang
biasa dan membaur dengan orang kebanyakan, baik di kota
maupun di pedesaan, dalam usahanya untuk membina dan mem-
bantu rakyat kecil dalam mengatasi kesulitan hidup pada masa
itu. Pengakuan sebagai “Raja Rakyat”, dari masyarakat luas di
Indonesia, tercermin antara lain dari besamya perhatian massa
rakyat yang datang dari berbagai penjuru wilayah ke Kota Yog-
yakarta untuk menyatakan duka atas wafatnya Sultan Ha-
mengku Buwana IX pada 1988. Massa memadati pinggir jalan
yang dilewati iringan prosesi jenazah sultan sepanjang rute
perjalanan yang cukup jauh dari istana ke Makam Raja Raja Ma-
taram di Imogiri (Yogyakarta). Atas dasar integritas kepemim-
pinan yang demikian itu, wibawa kepemimpinan Sultan Yogya-
215