Page 237 - Transformasi Masyarakat Indonesia dan Historiografi Indonesia Modern
P. 237

Djoko Suryo

            karta masih cukup diakui oleh masyarakat Jawa di Daerah Isti-
            mewa Yogyakarta dan juga oleh masyarakat Indonesia pada
            umumnya, sekalipun di lingkungan Kraton Yogyakarta ia tidak
            lebih sebagai “Raja Simbolik Kultural” Jawa. Secara faktual
            simbol “Raja Jawa” di Kraton Yogyakarta pada masa kini masih
            hidup dan mungkin akan hidup terus (never ending).


            2. Tugas Utama Raja sebagai Raja Gung Binathara
                Seperti halnya raja raja Mataram di Jawa, raja di Kraton
            Yogyakarta juga dipercaya memiliki tugas utama sebagai Sang
            Murba Wisesa (Penguasa Agung, The Supreme Ruler), yaitu menjadi
            penjaga ketenteraman negara yang dinyatakan dalam ungkapan
            Jawa “njaga tata tentremingpraja” (guarding the order and tranquil-
            ity of the state). Artinya, tugas utama raja dalam kehidupan politik
            adalah menjaga keamanan negara dari gangguan kekacauan atau
            menanggulanginya apabila terjadi kekacauan negara, serta men-
            jaga berlangsungnya kedamaian dan kemakmuran kehidupan
            negara dan rakyatnya. Ini merupakan cerminan tugas dan fungsi
            utama raja sebagai pemegang mandat kekuasaan dari Yang Maha
            Kuasa (Gung Binathara). Selanjutnya raja Jawa juga memiliki tang-
            gungjawab sebagai penerus atau pembangun kembali kesatuan
            kedaulatan kerajaan yang pernah dibangun oleh pendahulunya
            (Maintainer atau Restorer). Dengan kata lain, tugas utama raja Jawa
            termasuk tugas raja di Kraton Yogyakarta adalah menjadi guar-
            dian, preserver, maintainer,  dan restorer bagi keberlangsungan
            kehidupan kraton dan kerajaannya (negara), serta mampu meng-
            hadapi kemungkinan terjadinya siklus jatuh bangunnya kerajaan,
            yaitu “pecah-bersatu-tersekat-pecah” (discord-unity-partition-dis-
            cord), yang muncul dalam perjalanan sejarah Kraton Jawa.

            3. Citra Raja yang Ideal (the Ideal King) menurut ajaran Asta
               Brata dalam Serat Rama, Serat Tajusalatin dan Serat Puji

                Selain konsep konsep raja, tugas, fungsi dan perannya dalam
            kerajaan seperti tersebut di atas, terdapat gagasan dan citra Raja

            216
   232   233   234   235   236   237   238   239   240   241   242