Page 248 - Transformasi Masyarakat Indonesia dan Historiografi Indonesia Modern
P. 248
Transformasi Masyarakat Indonesia...
yang sama juga telah menyebabkan tumbuhnya Kasultanan Ban-
jarmasin, Pontianak, dan Kutai di Kalimantan, Kesultanan Brunei
Darussalam di Kalimantan Utara, Kesultanan (Gowa) Makassar
di Sulawesi Selatan, Kesultanan Ternate danTidore di Maluku,
serta Kerajaan Islam Lombok di Nusa Tenggara. Secara ekonomi
dan kultural hampir semua kesultanan tersebut terjalin dalam
jaringan dan ikatan perhubungan perdagangan maritim dan
jaringan keagamaan serta jaringan hubungan kebahasaan
(Melayu Nusantara), kesastraan, seni, tradisi pemikiran intelek-
tual dan tradisi kultural lainnya yang dipengaruhi oleh kebu-
dayaan Islam dan tradisi Melayu.
Apabila Kesultanan Pahang, serta beberapa kesultanan lain-
nya di Semenanjung Melayu yang lahir pada abad ke-16 hingga
masa kini masih berdaya kokoh bediri tegak di lingkungan Kera-
jaan Malaysia yang modern, maka Kesultanan Yogyakarta Hadi-
ningrat sebagai pewaris Kerajaan Islam Mataram yang berdiri
pada abad ke-16 di Indonesia juga masih hidup dan berlangsung
hingga masa kini di lingkungan Negara Republik Indonesia yang
modern. Tidak berbeda dengan kesultan lain di Dunia Melayu
Nusantara, maka Kesultanan Yogyakarta juga memiliki keraga-
man dan keunikan khasanah budaya sesuai dengan latar penga-
laman sejarah dan lingkungan geoekosistem yang mendasarinya.
Secara ringkas uraian berikut ini akan menggambarkan beberapa
segi tentang Kesultanan Yogyakarta yang terletak di daerah
Jawa Tengah Selatan, yang kini di bawah pemerintahan Sultan
Hamengku Buwana X yang naik takhta pada 1989, mengganti-
kan takhta ayahanda Sultan Hamengku Buwana IX yang wafat
pada 1988. Diharapkan uraian singkat tentang Kesultanan Yog-
yakarta ini akan dapat menyumbangkan khazanah mozaik bu-
daya Kesultanan di Dunia Melayu Nusantara.
2. Asal Usul Berdirinya Kesultanan Yogyakarta
Pendiri Kesultanan Yogyakarta adalah Pangeran Mangkubu-
mi atau Raden Mas Sujana, yang kemudian bergelar Sultan
227