Page 39 - Transformasi Masyarakat Indonesia dan Historiografi Indonesia Modern
P. 39
Djoko Suryo
dalam sejarah kebudayaan besar dunia, sehingga memungkin-
kan ia dapat memprediksi secara umum tentang jalannya sejarah
masa depan (the course of future history). Prediksi Spengler teruta-
ma menyatakan bahwa kebudayaan Barat telah menemui ajalnya
(doom), setelah ia melihat awal dari berakhirnya kebudayaan
Barat (the beginning of the end). Ia percaya bahwa setiap kebuda-
yaan berlangsung melalui sebuah siklus mirip dengan siklus
kehidupan organisme. Kebudayaan dilahirkan, tumbuh kuat
22
(grow strong), melemah (weaken), dan akhirnya mati (die) .
Arnold Toynbee, tidak puas dengan teori Spengler, sehingga
dalam kayanya A Study of History, menyatakan pemikiran visio-
nernya untuk menjawab persoalan timbul-tenggelammya pera-
daban dengan doktrinnya Challenge-and-Response (tantangan dan
Jawaban). Ia memberi contoh, tentang kelahiran peradaban Mesir
yang menurut pendapatnya merupakan sebuah respon terhadap
tantangan kegersangan lingkungan alam sekitarnya yang
mengancamnya, yaitu Padang Pasir Sahara. Dihadapkan pada
tantangan ini, Mesir Kuno mengeringkan rawa-rawa di wilayah
Sungai Nil bagian selatan dan diteruskan dengan segala respons
positif, sehingga akhirnya dapat melahirkan peradaban besar
23
dalam sejarah .
Sejak dekade-dekade akhir abad ke-20 telah terjadi rap-
proachment (dekat-mendekatinya) antara teori ekonomi dan
sejarah dalam kajian perkembangan ekonomi. Setelah 1945, akhir
Perang Dunia II, ekonomi Barat mengalami pertumbahan eko-
nomi yang sangat besar. Disusul oleh Rusia dan Jepang. Semen-
tara di bagian dunia terbesar lainnya masih dalam kondisi pere-
komian yang “stagnant”, dibanding dengan bangsa-bangsa yang
telah mengalami proses industrialisasi. Timbul pertanyaan apa-
kah dan bagaimanakah semua perekonomian dunia lainnya da-
pat atau akan mencapai kematangan ekonomi seperti yang telah
22 Nash, vol. I, Ibid., hlm. 142-147.
23 Nash, Vol I, Ibid., hlm. 200-210.
18