Page 85 - Transformasi Masyarakat Indonesia dan Historiografi Indonesia Modern
P. 85
Djoko Suryo
tur/Peradaban) di Jerman pada abad ke 18-19. Karya-karya Vol-
taire, Herder, Turgot, dan Condorcet yang membahas masalah
alam pikiran, pandangan, falsafah, dan etos kehidupan kultural
manusia di Eropa pada abad ke 18-19, adalah merupakan contoh
dari karya-karya awal bagi Sejarah Sosial. Dengan demikian
Kulturgeschichte merupakan Sejarah Sosial pada tingkat awal.
Ketiga, istilah Sejarah Sosial yang mencakup dengan Sejarah
Ekonomi (SE). Kata “Sosial” dipakai untuk mencakup segala
aktivitas yang berhubungan dengan kehidupan perekonomi-
an, yang sesungguhnya menjadi bidang perhatian Sejarah Eko-
nomi. Pengertian Sejarah Sosial digabungkan dengan Sejarah
Ekonomi, kemudian berkembang menjadi Sejarah Sosial-Eko-
nomi (SSE). Persoalan yang diperhatikan disini mencakup masa-
lah-masalah yang berhubungan dengan struktur dan perubahan
(structure and change), kelas dan golongan-golongan sosial, dan
dimensi-dimensi sosial dan ekonomi. Sejarah Sosial dan Sejarah
Ekonomi tersebut di atas membicarakan struktur dan perubahan
kehidupan manusia yang mencakup masalah yang berhubungan
dengan segi-segi kehidupan pedesaan (rural), perkotaan (urban),
keluarga (family), golongan sosial (bangsawan, pedagang, petani,
dsb), penduduk, produksi dan konsumsi pangan, perumahan
(housing), pakaian, kesehatan dan penyakit, sumber-sumber ke-
kuasaan, dan aspek-aspek kehidupan ekonomi, seperti perta-
nian, perindustrian, perdagangan, bank dan perkreditan, kerja
dan hubungan kerja, dan sebagainya. 14
Hobsbawm, menyimpulkan bahwa konpleks persoalan
Sejarah Sosial terdapat segi-segi:
1. demografi dan kekerabatan,
2. kajian perkotaan (urban studies),
3. kelas dan golongan sosial,
4. sejarah tentang mentalities, “kesadaran kolektif, dan “kultur”,
dalam pengertian antropologis,
14 Ibid., hlm. 87-91.
64