Page 65 - Melacak Sejarah Pemikiran Agraria Indonesia Sumbangan Pemikiran Mazhab Bogor
P. 65

Ahmad Nashih Luthfi


               Organization/CSO). Di aras kampus, ia berperan dalam mendiri-
               kan Program Studi Pasca Sarjana Sosiologi Pedesaan, LPM-IPB,
               LP Sosped IPB, dan Pusat Studi Pembangunan IPB. Di level
               nasional, ia berperan di lembaga Survei Agro-Ekonomika Depar-
               temen Pertanian, Usaha Peningkatan Gizi Keluarga (UPGK) di
               bawah Departemen Kesehatan, Dewan Riset Nasional mengetuai
               bagian Kebutuhan Dasar Manusia, dan Biro Pusat Statistik
               (BPS) dalam menganalisis indikator kesejahteraan rakyat dan
               menentukan Human Development Index. Di kelembagaan masya-
               rakat, ia tercatat sebagai anggota Yayasan Ilmu-ilmu Sosial, Per-
               himpunan Pertanian dan Kehutanan, Perhimpunan Ekonomi
               Pertanian Indonesia (PERHEPI), Gizi Pangan, dan penasehat
               Ikatan Sosiologi Indonesia (ISI), serta di beberapa lembaga
               swadaya masyarakat (LSM) di antaranya Sekretariat Bina Desa
               Jakarta, Pusat Pengembangan Perekonomian Rakyat (P3M), dan
               Forum Pengembangan Partisipasi Masyarakat (FPPM) Jakarta.
                      Berbagai tema yang digeluti adalah ikhtiar mengembang-
               kan bangunan kerangka teori bagi sosiologi pedesaan, pemba-
               ngunan pedesaan, pengurangan kemiskinan, transmigrasi, perbai-
               kan gizi keluarga, dan berbagai isu lain tentang pedesaan.
                      Ilmuwan kedua adalah DR. HC. Gunawan Wiradi, M.
               Soc. Sc. Ia tercatat dilahirkan di Solo 28 Agusutus 1932, men-
               dapat gelar insinyur dari Fakultas Pertanian Universitas Indone-
               sia (UI) Bogor (sekarang IPB), tahun 1963. Setelah itu, menerus-
               kan studinya di School of Comparative Sosial Sciences, Univer-
               siti Sains Malaysia (USM), Pulau Penang, Malaysia, tahun 1978
               dan mendapat gelar M. Soc. Sc (Master of Social Sciences), serta
               pendidikan Non-Degree Program di Insitute of Social Studies
               (ISS), di Den Haag, Belanda, tahun 1989. Pada tahun 2009, ia
               mendapat anugerah Doktor Honoris Causa dari IPB dalam “Bi-
               dang Sosiologi Pedesaan dengan Bidang Kekhususan Kajian A-
               graria”.
                   Salah satu isu yang digeluti dalam bidang pedesaan adalah
               Reforma Agraria. Bukunya yang berjudul Reforma Agraria,
               Perjalanan yang Belum Berakhir memberi gambaran tentang gaga-


               12
   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70