Page 74 - Melacak Sejarah Pemikiran Agraria Indonesia Sumbangan Pemikiran Mazhab Bogor
P. 74

Melacak Sejarah Pemikiran Agraria


               dalam proses sosial politik. Liberalisasi dalam pengertian pertama
               dapat diartikan dengan minimnya campur tangan negara dalam
               aktivitas ekonomi. Praktik deregulasi dan swastanisasi menjadi
               contoh mudahnya. Bagi kalangan ini, pilihannya hanyalah dua,
               menuju arah kapitalisme atau tunduk pada birokratisme eko-
               nomi Indonesia.
                   Sementara pengertian kedua lebih pada upaya emansipasi
               masyarakat dari kekangan otoritarianisme negara. Kaburnya
               pedefinisian itu berakibat pada dicampuradukkannya para tokoh
               dalam satu “wadah” yang disebut komunitas epistemis liberal itu
               padahal mereka berada dalam kerangka ideologi dan kepentingan
               yang berbeda. Seorang Sediono M.P. Tjondronegoro yang
               dicotohkannya, meski sama-sama anggota diskusi forum Kompas,
               tentulah berbeda dengan Widjojo Nitisastro dan Thee Kian Wie.
               Yang mempertemukannya kesemuanya hanyalah penolakannya
               terhadap sentralisme dan otoritarianisme Orde Baru.
                   Untuk memudahkan pembaca, buku ini disusun dengan
               sistematika penulisan sebagai berikut:
                   Bab I berisi pendahuluan yang mencakup latar belakang,
               permasalahan dan ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metode
               dan sumber, kajian pustaka, serta metodologi dan kerangka kon-
               septual.
                   Bab II mencoba melihat bagaimana pembangunan desa
               dalam konteks kolonial. Bagaimana ia dikonstruksikan dalam
               pertumbuhan kapitalisme dan kebijakan ekonomi politik kolo-
               nial. Bab ini penting artinya untuk melacak bagaimana berbagai
               orde itu mengkonstruksi pemahaman atas desa, dan apa saja
               yang dimunculkan dalam konstruksi itu.
                   Bab III   menguraikan gagasan apa yang melatarbelakangi
               satu proyek besar yang terjadi pada paruh kedua abad XX, yakni
               Revolusi Hijau (Green Revolution), dan bagaimana prosesnya
               terjadi di Asia Tenggara mulai pada tahun 1960-an. Dalam
               konteks program ini dapat dilihat bagaimana transisi agraria
               Indonesia terjadi.




                                                                         21
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79