Page 113 - Ranah Studi Agraria: Penguasaan Tanah dan Hubungan Agraris
P. 113
Ranah Studi Agraria
Tabel 2.7. Frekuensi Buruh Pemotong Padi yang Ikut serta dalam
Panen yang Dilakukan oleh Petani dan oleh Penebas,
Musim Hujan 1972/1973*
Jumlah Panenan Jumlah Pemilik Panen
Total Petani Penebas Petani Penebas
Desa No. 2
Rata-rata 9,8 1,1 8,7 0,9 1,9
Range 1-13 0-10 0-33 0-5 0-10
Desa No. 1
Rata-rata 26,8 4,7 22,1 3,0 3,8
Range 5-115 0-50 0-203 0-25 0-15
* Data diperoleh dari wawancara terhadap 30 buruh panen di Desa No. 2
dan 41 orang di Desa No. 1 selama musim hujan 1972/73 pada musim
panen.
Scott dan Kerkvliet mengungkapkan bahwa bilamana
suatu pola ikatan patron-klien secara tradisionil pecah, petani
akan mencoba membentuk suatu hubungan baru yang me-
mungkinkan mereka memperoleh sekedar nafkah . Akibat dari
25
sistim tebasan yang terutama disebabkan oleh usaha petani
menghilangkan hubungan patron-klien yang tradisional adalah
dengan jalan memaksa buruh tani yang tak punya tanah agar
mencari patron yang lain. Dan hanya penebas yang memer-
lukan bantuan buruh tani yang akan bisa memenuhi kebutuhan
tersebut. Konsekuensinya, penebas bisa dengan mudah men-
jadi patron yang baru, akan tetapi karena penebas hanya meng-
gunakan buruh tani yang semi permanen, maka jumlah klien
25 J.C. Scott and D. Korkvkliet, “The Erosion of Patron-Clien Bound
and Social Change in Rural Southteast Asia”, op. cit. hal. 255.
44