Page 199 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 199

M. Shohibuddin & M. Nazir S (Penyunting)

            atas kelangsungan dan peningkatan harkat hidup mereka
            ketika mereka bersentuhan dengan investasi modal asing.
                Perlindungan tersebut bukan dengan maksud meng-
            isolir kehidupan yang tradisonal dari kemajuan zaman, yang
            tidak akan mungkin dipertahankan terus menerus dan malah
            akan merugikan nasib mereka dalam alam kemajuan ilmu
            dan tehnologi tetapi perlindungan itu juga bermakna em-
            powerment, pemberdayaan untuk siap berkompetasi pada era
            global.
                Paradigma baru pembangunan mesti dikembangkan atas
            dasar pareto superiority yakni membangun tanpa merugikan
            kepentingan orang lain, sebaliknya apa yang selama ini diprak-
            tekkan yakni membangun dengan mengorbankan kepen-
            tingan orang lain, pareto optimality, harus segera ditinggalkan. 8


            Kesimpulan

                Pada prinsipnya UUPA-1960 masih tetap bisa diper-
            tahankan dengan memperbaiki, melengkapi aturan pelak-
            sanaannya. Penyesuaian penerapannya dengan keadaan
            baru memerlukan peninjauan kembali baik pada peraturan
            pelaksanaan yang telah ada, maupun yang akan dikeluarkan
            kemudian hari. Aspek efektivitas hukum sangat penting



               7  Kompas , Rebo 15  Desember 2004. Ekonom peraih Nobel ini
            mengecam  IMF karena kegaga-lannya memberikan resep penyelamatan
            ekonomi Indonesia.Negara Negara yang mengikuti sepenuhnya petunjuk
            IMF tidak ada yang berhasil lepas dari keterpurukan ekonomi baik di
            Amerika Latin maupun di Asia termasuk Indonesia.
               8  Jeffrie G.Murphy, Philosophy of Law, Westview Press Boulder,
            1990, h.181-229.

            152
   194   195   196   197   198   199   200   201   202   203   204