Page 195 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 195

M. Shohibuddin & M. Nazir S (Penyunting)

            tiwa yang seharusnya mendapat jawaban pengaturannya
            dalam hukum tetapi ternyata tidak diatur dalam hukum.


            Efektivitas hukum

                Secara sosiologis, hukum di Indonesia mengahapi ken-
            dala tidak efektif dijalankan, artinya tidak mencapai sasaran
            sebagaimana yang diharapkan. Sekalipun ada benarnya  bah-
            wa UUPA kurang dilengkapi peraturan pellaksanaannya
            akan tetapi persoalan yang utama, sebagaimana juga terjadi
            di negera negara yang sedang berkembang,  adalah tidak
            efektifnya hukum.
                Dalam kaitan ini UUPA dikonsepsikan sebagai “law as
            a tool of social engineering”, hukum sebagai sarana peru-
            bahan sosial. Dari sudut politik, negara negara yang gagal
            melaksanakan perubahan agraria ( landreform) digolongkan
            negara negara yang tidak mempunyai strong political will,
            karena negara mempunyai tanggung jawab besar atas berhasil
            atu gagalnya landreform.  Secara sosiologis kefeektifan
                                     3
            hukum juga dipengaruhi atas jawaban pertanyaan apakah
            hukum sebagai sarana tidak mengandung cacat cacat, atau
            terlalu banyak memberikan pengecualian, bobot hukum
            merosot, jangkauan terlalu luas , dari sisi pelaksana kurang
            dipersiapkan serta  tantangan dari lingkaran  budaya hukum,
            atau lebih menjurus menjadi konflik politik, juga dari sisi
            sarana dan prasarana kurang dipersiapkan serta biaya yang
            tidak tersedia.  Namun kemungkinan juga kurangnya
                          4
            kesadaran hukum pihak pihak yang diuntungkan dengan


               3  Hung Chao Tai Landreform and Politics”University of California
            Press, 1974,h 267-286.

            148
   190   191   192   193   194   195   196   197   198   199   200