Page 183 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 183

Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan  171


              yang  terjadi  di  Ranting  Wonojati  misalnya  untuk  menyebut
              salah  satu  contohnya, aksi kombang  itu  dijalankan  oleh  sebagian




              besar buruh perkebunan   wilayah W    kombang              ini
              dilakukan  oleh  buruh  perkebunan  secara  perseorangan  dengan
              mendatangi administratur setempat dan menanyakan berbagai hal
              tentang tuntutan  Sarbupri. Dimana  saja  administratur  itu  berada
              pasti didatangi oleh  buruh-buruh  perkebunan, baik  iu  secara
              perseorangan  maupun  berkelompok  dua  tiga  orang. Lagi-lagi aksi



                dilakukan oleh anggota Sar  Secara organisatoris Dew





              Pimpinan   (DP  W  telah mendesak administr
              agar  tuntutan  umum  yang diajukan  DPP  Sarbupri dikabulkan.
              Mereka  menuntut  kepada  para  majikan  supaya  mendesak  ALS.
              Surat DP  W  meng  desakannya t  3  M  y







              pada penutupnya   pernyataan bahwa buruh perk



              W    sepenuhnya pendirian DPP Sar
              perjuangan  guna  mendapatkan  hak  kenaikan  upah, dan  lain-lain




              serta menegaskan bahwa buruh perkebunan setiap waktu



              menjalankan perintah dari DPP Sarbupri. 90
                  Bersamaan  dengan  itu, pemerintah  RI mendirikan  Panitia
              Penyelesaian  Perselisihan  Perburuhan  Daerah  (P4D) dan  P4P
              untuk Pusat. Institusi ini diharapkan menjadi tempat penyelesaian
              konlik perburuhan di perusahaan perkebunan.  Hal  ini dilakukan
              pemerintah,  mengingat  konlik antara  buruh  perkebunan dengan
              pihak perusahaan perkebunan seringkali terjadi. Data statistik secara
              nasional menunjukkan perselisihan di area perusahaan perkebunan
              antara tahun 1951-1955 tercatat 11.739 kasus perselisihan, 1.787 kasus
              disertai pemogokan  dengan  melibatkan  918.739 buruh. Dalam




              prosentase sektor perusahaan perkebunan 31,2    18,64%.     91
              90  Berita  Organisasi SARBUPRI, Setiap  Hari   Buruh   Mendatangi
                  Administratir, No. 13 Djuni 1953, hlm. 8-9.
              91  Suri Suroto, ‘Gerakan  Buruh  Dan  Permasalahannya’ dalam  PRISMA
                  No. 11, 1985, hlm. 31.
   178   179   180   181   182   183   184   185   186   187   188