Page 192 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 192

180   Tri Chandra Aprianto


                Sementara  itu  kekuatan  buruh  perkebunan  yang lain  muncul


                  sebuah or  buruh y  ber
            pada Masyumi. Organisasi ini kendati tidak menonjol, tetapi mampu
            memberi  warna  bagi  dinamika  perkebunan  di  Jember.  Dalam
            melaksanakan aksi gerakannya, organisasi ini berbeda pendekatan
            dengan Sarbupri. Pada prinsipnya dalam melakukan tuntutan SBII
            bukan  berdasar  atas  konfrontasi, tetapi lebih  berupaya  mencari
            keuntungan  bersama, artinya  pihak  perusahaan  perkebunan  tidak
            merasa  rugi atau  tetap  untung, terlebih  lagi buruh  jangan  sampai
            dirugikan. 102






                Periode 1950-an   bukan saja merupakan gambaran k
            antara  massa  rakyat  (baik  itu  petani maupun  buruh  perusahaan
            perkebunan) dengan pihak perusahaan perkebunan saja. Tidak saja
            diwarnai dengan proses pendudukan dan penggarapan atas  lahan
            perusahaan  perkebunan. Pada  tingkat  yang lain  juga  berlangsung
            tindak  kekerasan  yang tidak  terorganisir  seperti berlangsungnya
            perusakan  berbagai aset  perusahaan  perkebunan. Pembakaran
            gudang-gudang seng penyimpan     tembakau   milik  perusahaan






            perkebunan oleh massa rakyat merupakan warna lain y


            mengaw  berlangsungnya proses     Indonesia.

                Proses  tindak  kekerasan  semacam  itu  menurut  Ibrahim
            dilakukan guna, selain memaksa para pengusaha Belanda supaya tidak
            kerasan, tetapi juga mengganggu dalam proses produksi.  Tindakan
                                                              103
            kekerasan semacam ini sering terjadi selama tahun 1950-1957, baik itu
            berupa  pembakaran  gudang maupun  perusakan  milik  perusahaan
            perkebunan. “Saya rasa pada tahun 1955 pada masa pemilu itu masih
            sering terjadi perusakan gudang-gudang,” Kata Ibrahim.
                Uniknya  menurut  penuturan  Ibrahim  sebelum  melakukan

            perusahan atau pembakaran atas gudang, pelaku minta izin terlebih


            102  Wawancara dengan KH Mursyid, 2 Februari 2002.

            103  Wawancara dengan Ibrahim, 13 September 2004.
   187   188   189   190   191   192   193   194   195   196   197