Page 196 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 196

184   Tri Chandra Aprianto


            perkebunan  pada  tahun  1956. Ia  direkrut  guna  ikut  “meredam”
            gerakan kaum buruh perkebunan yang tergabung dalam organisasi
            nasionalis kiri. Setidaknya ini merupakan langkah perusahaan guna
            mempertahankan   aset  dan  keberadaannya  dengan  memanfaatkan





            kekuatany    berkonlik saat   Iadirekrutolehvan H



            seorang kepala  opziener  (kepala pengaw
            perkebunan daerah Wono J    Jember  Tindakanny








            menerima tawaran kerja   perusahaan perkebunan
            itu  hanya  dilaksanakan  selama  tiga  bulan  dengan  gaji, Rp. 1.000,-
            perbulannya. Hal itu  dikarenakan  ia  sering menerima  cemoohan
              kawan-kawanny  “Wah Sulton iku lapo ae melok londo iku
                                                                        ”
            (Wah Sulton itu mengapa kok ikut Belanda). Cemoohan itu terutama
            datang dari sahabat  karibnya  Haji  Syech,  kawan seperjuangannya
            saat perang kolonial melawan agresi militer Belanda. Pada akhirnya,
            Ia  keluar  dari perusahaan  perkebunan, yang kemudian  lebih

            aktif    or    M  P  beberapa kawanny





              Muchith   Jenggawah dan Hermanu masih
            namun sering melakukan tindakan berupa mencuri apa yang ada di
            perusahaan. Alasan  mereka  mencuri mumpung kekuatan  Belanda
            mulai hilang di Indonesia.  Perlawanan kasar tersebut ditandai oleh
                                   109
            perampokan, protes-protes  sosial, hak  menentukan  nasib  sendiri,
            dan pembangkangan administratif. 110
            E. Kesimpulan
                Periode 1945-50an ini merupakan tahun-tahun dimana suasana
            riuh  rendah  untuk  melakukan  penataan  ulang sumber-sumber




            109  Wawancara dengan Sulton Fajar, 25 Mei 2004.
            110  Ini merupakan bagian dari revolusi sosial. Lihat Imam Soedjono, Yang
                Berlawan;  membongkar  Tabir  Pemalsuan  Sejarah  PKI, (Yogyakarta:

                Resist   200    92-9  Untuk peristiwa rev      t


                lain, lihat Anton Lucas, Peristiwa Tiga Daerah, Revolusi dalam Revolusi ,
                (Jakarta: Pustaka Jaya Graiti, 1989).
   191   192   193   194   195   196   197   198   199   200   201