Page 195 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 195

Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan  183


              proses perekrutan buruh-buruh perkebunan yang baru dalam rangka
                                                     107
              memecah belah perlawanan dari Sarbupri.  Menurut Sulton Fajar,
              kondisi berbagai perusahaan  perkebunan  di Jember  antara  tahun
              1950 hingga  pertengahan  tahun  1960-an  posisi politik  Sarburpi
              sangat dominan sebagaimana telah digambarkan di atas. Para buruh
              yang bergabung dalam Sarbupri sering kali melakukan pemogokan
              atas  perilaku  sewenang-wenang  sinder  maupun  guna  menuntut
              perbaikan kesejahteraan.

                  Lebih  dari itu, bahkan  mulai perempat  kedua  tahun  1950-






              an gerakan buruh perkebunan   wilayah Jember sangat

              Akibat adanya tindakan yang “berani” dari buruh perkebunan yang
              sebelumnya tidak pernah dihadapi oleh pihak perusahaan perkebunan
              partikelir  tersebut  maka  guna  mempertahankan  keberadaan  pihak
              perusahaan perkebunan banyak melakukan perekrutan orang-orang
              dari kalangan  pribumi dengan  mendasarkan  pada  pemikiran  yang
              kontra dengan kekuatan nasionalis kiri di Indonesia.

                  Atas  dasar  inilah, mengapa  berlangsung proses  perekrutan
              tenaga  kerja  dari kalangan  bumi putera  guna  mengisi struktur  di
              perusahaan  perkebunan. Akan  tetapi kalau  dilihat  prosentasenya
              proses perekrutan itu jauh tidak sebanding dengan apa yang telah
              diterima  oleh  ribuan  buruh  tani tembakau  yang tercatat  dan  yang
              tidak  tercatat  (bekerja  hanya  pada  saat  panen  atau  di gudang)
              yang bekerja  di perusahaan  perkebunan. Kebanyakan  orang bumi
              putera hanya menjadi pekerja kasar, mulai dari menyiapkan lahan,
              kemudian melakukan pemeliharaan tanaman,  lantas membersihkan
              los pengeringan di lapangan atau pekerjaan lain di gudang seperti
              menggunting tembakau atau mensortir daun tembakau. 108
                  Sebagai kader   Masyumi yang dalam     praktek  politiknya


              berlawanan dengan P  Sulton Fajar direkrut



              107  Wawancara dengan Bapak Sulton Fajar, 25 Mei 2004
              108  Wawancara dengan Sahid, 13 Mei 2004.
   190   191   192   193   194   195   196   197   198   199   200