Page 195 - Seluk Beluk Masalah Agraria : Reforma Agraria dan Penelitian Agraria
P. 195
Gunawan Wiradi
Pamong Desa terdiri atas Lurah (kepala desa), Congkok
(wakil Lurah), Kamitua (penasehat desa), Carik (sekretaris desa),
Ili-ili (pengawas pengairan), Polisi Desa, Kebayan (juru pene-
rangan), dan Kaum (petugas yang menangani urusan agama).
Pembagian administratif kepada RK, RT dan Kelompok
hanya menjangkau area pekarangan dan penduduk, namun
tidak sawah dan tegalan. Kedua area terakhir ini langsung
dikontrol oleh Kelurahan. RK, RT dan Kelompok yang pada
dasarnya mengurus administrasi penduduk dibedakan menjadi
dua kelompok berdasarkan jenis kelamin. Jadi ada RK laki-laki
dan RK perempuan, demikian juga RT dan Kelompok. Ketua
RK, RT dan Kelompok ini adalah orang yang dipilih sebagai pe-
mimpin namun bekerja tanpa memperoleh gaji-tanah sebagai-
mana halnya Pamong Desa.
5. Pola Pertanian dan Pemilikan Tanah
Dengan wilayah seluas sekitar 136 ha dan dengan pendu-
duk 551 jiwa, desa ini relatif bukanlah desa yang teramat padat.
Jika diperhatikan 64% wilayahnya yang merupakan tanah
tegalan, maka desa ini dapat diklasifikasikan sebagai desa ber-
pola “pertanian lahan kering”. Meski demikian, belum semua
tanah tegalan telah ditanami, sementara semua tanah sawah
ditanami padi dua kali setahun. Dengan demikian, secara umum
desa ini dapat dipandang sebagai desa yang memiliki pola per-
tanian campuran. Di lahan kering yang meliputi bagian utara
desa, singkong ditanam terus menerus, dan di dataran rendah
pemerintah. Secara harfiah, rukun berarti “kedamaian bersama”,
kampung berarti “wilayah pemukiman”, dan tetangga berarti “ru-
mahtangga yang tinggal berdampingan”.
158