Page 225 - Seluk Beluk Masalah Agraria : Reforma Agraria dan Penelitian Agraria
P. 225

Gunawan Wiradi

            tenaga terlihat berjalan dengan mulus. Ketika secara kebetulan
            penulis menjumpai musim panen saat berada di lapangan, kesan
            yang penulis rasakan adalah bahwa satu perwujudan pemera-
            taan sedang terjadi. Di halaman depan setiap rumah penulis
            bisa menyaksikan hamparan gabah yang sedang dijemur di
            bawah terik matahari dalam jumlah yang relatif sama.


            F. Catatan Penutup

                Membuat generalisasi atas sesuatu yang hanya didasarkan
            pada satu kasus merupakan hal yang tidak bisa diterima. Papa-
            ran berikut ini hanyalah satu upaya untuk menyajikan kesim-
            pulan yang dapat dikaitkan dengan kerangka teoritik yang sudah
            diuraikan sebelumnya.
                Seperti telah disebutkan, semua figur terkemuka di desa
            telah dimasukkan ke dalam birokrasi desa (Pamong Desa, Rukun
            Kampung, Rukun Tetangga dan Kelompok). Mereka semua,
            dengan demikian, merupakan para eksponen atau faktor pen-
            ting dalam proses pengambilan keputusan desa. “Peran otori-
            tas” sangatlah nyata, meski hal ini tidak berarti tidak ada landasan
            lain bagi beroperasinya proses pengambilan keputusan. Salah
            satunya adalah “peran kepemilikan”. Seperti telah diulas sebe-
            lumnya, Martosudarmo adalah petani yang cukup kaya. Mes-
            kipun posisinya menentang usulan Lurah barangkali didorong
            oleh ketidaksudiannya membiarkan sawahnya dipotong,
            kenyataan bahwa dia mampu bersiteguh dalam pendiriannya
            sampai saat terakhir menunjukkan bahwa dia juga memiliki
            pengikut. Di pihak lain, mantan Congkok Tirtosumo, kendatipun
            ia juga petani kaya, memilih mendukung Lurah. Dia ingin mem-
            perlihatkan kepada penduduk bahwa dia mau melepaskan secuil

            188
   220   221   222   223   224   225   226   227   228   229   230