Page 224 - Seluk Beluk Masalah Agraria : Reforma Agraria dan Penelitian Agraria
P. 224

Seluk Beluk Masalah Agraria

               lankan, dan bukannya pemungutan suara. Pamong Desa menye-
               tujui keputusan yang dicapai, dan Carik pun sudah menyam-
               paikan laporannya ke Kecamatan. Oleh karena itu, sampai pada
               titik ini, semua hal secara legal telah sah. Persoalannya adalah
               pejabat pemerintah di kedua tingkat itu tidak menyetujui
               program yang diusulkan.
                   Seperti telah disebutkan, wilayah Purworejo merupakan
               basis kuat PNI, dan hampir semua pejabat di tingkat Kabupaten
               maupun Kecamatan adalah anggota PNI. Demikian pula Bupati
               Kabupaten Purworejo. Dengan demikian dapat dipahami apabi-
               la Bupati, yang memandang program ini mengandung “aroma
               komunistik”, sangat enggan untuk memberikan persetujuan.

               Meskipun demikian, desa Ngandagan melangkah terus untuk
               melaksanakan keputusannya tersebut.

                 3. Pelaksanaan Keputusan
                   Pelaksanaan keputusan menuntut konsekuensi-konse-
               kuensi keorganisasian dan administratif yang ditimbulkannya.
               Baik secara keorganisasian maupun administratif, pelaksanaan
               landreform di Ngandagan ditangani oleh birokrasi desa sendiri,
               yakni Pamong Desa, RK, RT dan Kelompok.
                   Sekalipun Bupati dan Camat tidak memberikan persetujuan
               atas program ini, keduanya tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka
               bahkan tidak bisa mencopot Lurah. Hal ini barangkali disebabkan
               oleh solidaritas penduduk Ngandagan yang agaknya sangat kuat

               sehingga begitu suatu keputusan dibuat maka mereka dengan
               teguh berupaya menjalankannya.
                   Pada saat studi ini dilakukan, yang berarti tiga belas tahun
               setelah program landreform diterapkan, sistem pertukaran

                                                                   187
   219   220   221   222   223   224   225   226   227   228   229