Page 219 - Seluk Beluk Masalah Agraria : Reforma Agraria dan Penelitian Agraria
P. 219
Gunawan Wiradi
Pertanyaannya adalah, apakah demokrasi benar-benar dite-
rapkan dalam pertemuan itu? Jawabannya adalah, paling tidak
secara formal, ya! Namun, dalam praktiknya dapat dirasakan
bahwa perbincangan berlangsung dalam suatu cara sehingga
hasilnya diarahkan oleh Pamong Desa, khususnya oleh Lurah.
11
Pada satu pertemuan di mana penulis turut hadir, suasananya
terasa bersifat “pengarahan”, dan digunakan untuk
penyampaian resmi. Dalam kesempatan ini, badan pemerintah
(dari tingkat Kabupaten) menggunakan pertemuan ini untuk
menginformasikan dan menjelaskan masalah-masalah mereka
mengenai desa.
Apabila ada sesuatu yang harus diputuskan, Pamong Desa
cukup menjelaskan kepada penduduk dalam pertemuan ka-
rena sebenarnya keputusan itu sudah ditetapkan oleh Pamong
Desa sendiri. Gagasan-gagasan atau masalah-masalah baru yang
muncul baik dari Pamong Desa sendiri atau dari masyarakat
sebenarnya telah didiskusikan dengan para tetua di dalam
Kelompok yang terlibat, jadi pada tingkat akar rumput, dan baru
kemudian dibawa ke pertemuan RT sebelum akhirnya ke per-
temuan RK. Apabila masalah itu hanya melibatkan perkara di
dalam sebuah Kelompok, RT atau RK dan tidak melibatkan per-
kara keseluruhan desa, apa yang diperlukan hanyalah perse-
tujuan dari Pamong Desa. Namun apabila masalah yang harus
diputuskan itu menyangkut perkara keseluruhan desa, maka
kendati pembahasan dan keputusan telah dilakukan di beberapa
tingkat, ia tetap harus dibawa ke Rapat Desa.
Seperti telah dijelaskan pada Sub Bab A, pengambilan
11 Penulis berkesempatan hadir dalam dua pertemuan.
182