Page 218 - Seluk Beluk Masalah Agraria : Reforma Agraria dan Penelitian Agraria
P. 218
Seluk Beluk Masalah Agraria
dihimpun, dan jumlah uang yang terkumpul itu diberikan kepada
satu orang secara bergiliran sebagai kredit tanpa bunga)
merupakan salah satu aktivitas Kertani. Kegiatan ini tidaklah lahir
dari para perempuan tersebut, namun mereka melakukannya
karena diperintahkan oleh Bu Lurah. Kasus Taman Pemuda Tani
(satu Seksi dalam Kertani) juga sama karena Ketuanya adalah
salah satu anggota Pamong Desa.
Terlepas dari itu, menurut DPUT sendiri seluruh perkem-
bangan Kertani saat ini barulah merupakan fase permulaan, yaitu
fase pengaktifan. Selanjutnya diharapkan bahwa organisasi
swadaya ini akan “menggelinding sendiri” (self-propelling) pada
tahap-tahap berikutnya.
E. Proses Pengambilan Keputusan di Desa
1. Pengambilan Keputusan
Beberapa sarjana percaya bahwa desa-desa di Jawa sejak
masa lampau telah mempraktikkan demokrasi tradisional.
Menurut Wertheim, “suatu ukuran tertentu dari demokrasi
sudah melekat dalam struktur sosial Indonesia primitif. Kepu-
tusan-keputusan penting tidak dibuat oleh satu orang pe-
mimpin dengan kekuasaan yang semau-maunya, melainkan
oleh para tetua atau pertemuan para warga desa utama”. 9
Di Ngandagan, pertemuan desa dihadiri tidak hanya oleh
10
“warga desa utama”, tetapi juga oleh semua orang dewasa.
9 W.F. Wertheim, Indonesian Society in Transition. Edisi Kedua, 1956,
hlm. 116.
10 “Warga desa utama” adalah mereka yang leluhurnya membuka dan
mendirikan desa pada masa lampau.
181