Page 130 - Problem Agraria, Sistem Tenurial Adat, dan Body of Knowledge Ilmu Agraria- Pertanahan (Hasil Penelitian Sistematis STPN 2015)
P. 130
Yahman, Akur Nurasa, Westi Utami
112
BPN/2002 dan 10/2004) seluas 5.873,06 ha dengan Lampiran Matrik
seluas 5.628,29 Ha.
• Areal yang tidak diperpanjang telah diokupasi oleh pihak lain.
• Sebagian areal yang diokupasi diperjualbelikan
• Terbit sertipikat hak atas tanah di areal yang tidak diperpanjang tersebut.
H. Analisis Obyek/Tanah Konflik Perkebunan PTPN-II
Penyelesaian yang akan dilakukan terhadap tanah konflik perkebunan
adalah pada areal eks. HGU PTPN –II seluas 5873,06 Ha. Namun tentunya harus
mengindahkan bagaimana dengan tanah-tanah diluar eks. HGU yang diduduki/
digarap dan diokupasi oleh masyarakat, penggarap dan spekulan tanah.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 3 lokasi yaitu di Kota
Binjai, Deli Serdang dan Langkat penggunaan tanah dapat dikategorikan
pada tabel 4.2 sebagai berikut:
Tabel 4.2 Kondisi Penggunaan Tanah Eks. HGU PTPN II
No Penggunaan Status Keterangan
Tanah
1 Pemukiman
a. Perumahan Dikelola pengembang/ Proses jual beli, komplek
PT, dibeli oleh masyarakat luas, terjadi peralihan
setempat dan pendatang penguasaan tanah, pola
teratur luas tanah hamper
seragam
b. Rumah Diduduki masyarakat Proses jual beli dan
penduduk okupasi, area sporadis
dan pola tidak teratur,
luas tanah berbeda-beda,
telah terjadi peralihan
penguasaan tanah.
2 Tanah Dikelola dan digarap oleh Proses okupasi dan
Pertanian petani penggarap sebagian proses jual
beli, areal lebih sempit,
diusahakan untuk tanaman
makanan (Padi, ketela,
sayur mayur, dll)
3 Kebun campur Dikelola dan digarap oleh Proses jual beli, areal luas,
petani penggarap, dikelola diusahakan untuk tanaman
oleh pengusaha besar tebu, sawit, dll.
dan digarap oleh petani
penggarap