Page 131 - Problem Agraria, Sistem Tenurial Adat, dan Body of Knowledge Ilmu Agraria- Pertanahan (Hasil Penelitian Sistematis STPN 2015)
P. 131

Konflik di Perkebunan Eks. HGU PTPN II Sumatera Utara  113


               4   Tanah kosong  Dikuasai pengusaha/    Proses jual beli, area luas,
                                 spekulan tanah         sudah terjadi peralihan
                                                        penguasaan berkali-kali,
                                                        dibiarkan untuk investasi
               5   Kawasan bisnis/ Dikuasai oleh pengusaha,   Proses jual beli, untuk
                   perdagangan/   investor skala besar  kawasan perdagangan/
                   industri                             bisnis dan industri
              Sumber : Survei Lapang dan Analisis Data Sekunder

                  Distribusi spasial lokasi tanah eks. HGU PTPN II terlampir di dalam
              lampiran SK Nomor 42, 43, dan 44/SK BPN tahun 2002 dan Lampiran SK
              Nomor 10 tahun 2004. Salah satu lampiran peta lokasi eks. HGU PTPN II
              di Deli Serdang (Desa Petumbak I dan Petumbak II, Kecamatan Petumbak)
              disajikan pada gambar peta berikut:


























                   Gambar 4.3. Peta Lokasi Persebaran Eks. HGU PTPN II Di Deli Serdang
                      (sumber: Kantor Wilayah BPN Provinsi Sumatera Utara, 2015)

                  Dari gambar peta 4.3. di atas, persebaran lokasi eks. HGU  PTPN  II
              dalam satu Kecamatan terletak menyebar dan terpisah-pisah antara satu
              lokasi  perkebunan  dengan lokasi  yang lain. Secara lengkap  persebaran
              lokasi tersebut digambarkan dalam 90 lembar peta yang terletak di Deli
              Serdang sebanyak kurang lebih 70 % dari luast Eks. HGU 5783,06 Ha dan
              sisanya tersebar di Kabupaten Langkat dan Kota Binjai. Dengan kondisi
              tanah eks. HGU PTPN II yang tersebar ini tentunya menyulitkan dalam
              proses identifikasi dan inventarisasi ulang.
   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135   136