Page 240 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 240

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia



                       Selain ketiga orang terkemuka tersebut, nyonya Imam Moeghni,
                salah seorang ibu yang kehilangan puteranya berseru supaya kaum  ibu
                secara  khusus  di  Yogyakarta    jangan  merintangi  kemauan  anak-anak
                mereka  untuk  turut  berjuang.    Menguatkan  pidato  nyonya  Moeghni,
                tuan  Moeridan,  wakil  Badan  Keamanan  Rakyat  (BKR),  juga
                menyampaikan  pidato  tentang  tanggungjawab    rakyat  untuk
                memperjuangkan  kemerdekaan  Indonesia.  Adapun  hidup  mati  berada
                di tangan Tuhan.


                                                Gambar 19
                          Defile Polisi Yogyakarta dalam Perayaan Perdana Kemerdekaan
























                                 Sumber: Kedaulatan Rakjat, 18 Oktober 1945


                       Setelah  pidato  tuan  Soedarsono  (kepala  polisi),  Atmodarminto
                enyampaikan  beberapa  pengumuman  penting.  Rapat  raksasa
                selanjutnya  ditutup  dengan  ucapan  terimakasih  oleh  Moh.  Saleh,
                menyanyi lagu kebangsaan, dan pekik merdeka tiga kali.
                       Peringatan  ulang  bulang  kemerdekaan  Indonesia  pertama
                dirayakan  pula  di  Surakarta.  Sama  seperti  di  Yogyakarta,  perayaan  itu
                disebut  sebagai  Rapat  Raksasa,  dengan  penyelenggaranya  adalah  KNI
                dan  Angkatan  Muda  Indonesia  (AMI).  Pada  intinya,  rapat  tersebut
                memberi  penerangan  bahwa  pendirian  Republik  Indonesia  sekaligus



                228
   235   236   237   238   239   240   241   242   243   244   245