Page 238 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 238

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                menyedihkan, banyak yang terkena luka tusuk, ada pula yang disatukan
                dalam satu bambu menjadi satu; mereka rata-rata tertembak di dada.
                Tidak hanya itu, ia pun melihat ada suara memanggil di tengah-tengah
                mayat yang bergelimpangan.

                Tiba-tiba salah satu mayat itu berkata, “tolonglah saya”. Kakinya telah
                ditembak dan telah terkapar sepanjang siang di bawah terik matahari. Ia
                berkata, “saya sudah mati seandainya hujan tidak turun semalam” .
                                                                              98

                         Di  karesidenan  Pekalongan,  kecuali  kabupaten  Pekalongan,
                proklamasi  kemerdekaan  Indonesia  menimbulkan  berbagai  aksi
                pemecatan  pangreh  praja  yang  dianggap  koruptor  dan  tidak
                mencerminkan  semangat  nasionalis.  Tidak  hanya  dipecat,  pejabat-
                pejabat yang dianggap korupsi itu pun di-dombreng. Mengutip Anton
                E. Lucas, dombreng dapat diartikan sebagai pengusiran seorang majikan
                oleh para pelayanannya. Tindakan ini biasa dilakukan oleh sekelompok
                orang yang mendatangi pejabat yang dianggap korupsi, diseret, dan di
                pertontonkan  di  depan  umum.  Sering  kali,  masih  menurut  Anton  E.
                Lucas,  sang  koruptor  dan  keluarganya  dikalungi  beras  atau  padi,  dan
                diarak dengan bunyi breng dong breng yang berasal dari kaleng kosong
                yang  dipukul-pukul.  Peristiwa  yang  biasa  dilakukan  siang  hari  itu
                                                              99
                selanjutnya dikenal dengan Peristiwa Tiga Daerah .

                4.18. Ulang Bulan Kemerdekaan

                       Hal  menarik  lainnya  terkait  dengan  sejarah  proklamasi
                kemerdekaan  Indonesia  ialah  peringatan  ulang  bulan  kemerdekaan
                Indonesia. Peristiwa ini biasa pula disebut dengan Rapat Raksasa atau
                Rapat Samudera. Perayaan pertama ulang bulan kemerdekaan Indonesia
                terlihat  dari  Rapat  Raksasa  yang  diselenggarakan  di  Lapangan  Ikada
                pada tanggal 19 September 1945.
                       Sebelum  rapat  dimulai,  terlebih  dahulu  dilakukan  defile  oleh
                barisan rakyat yang bersenjatakan senapan, granggang, tombak, golok,
                dan  sebagaimya.  Acara  selanjutnya  diteruskan  dengan  defile  Barisan
                Polisi  Kota  Yogyakarta.  Mereka  terlihat  semakin  gagah  dengan
                menggunakan sepeda motor sambil mengibarkan bendera merah putih
                berukuran kecil. Setelah itu, rapat dibuka dengan pengibaran bendera






                226
   233   234   235   236   237   238   239   240   241   242   243