Page 344 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 344

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                Tingkat  I,  yaitu  Provinsi  Bali  yang  berpusat  (sejak  1960)  di  Denpasar,
                Provinsi Nusa Tenggara Barat beribukota di Mataram, dan Provinsi Nusa
                Tenggara Timur di Kupang.

                6.2. Sunda Kecil dan Momen Proklamasi
                        Seperti  halnya  daerah-daerah  lain  di  Indonesia,  berita  tentang
                proklamasi kemerdekaan Indonesia telah terdengar di Sunda Kecil sejak
                tdak  lama  setelah  17  Agustus  1945.    Berita  tersebut  pertama  kali
                diterima  di  Singaraja,  Bali,  oleh  kelompok  elite  pemuda  dan  sebagian
                kecil warga masyarakat, setelah mendengar siaran radio  oleh Ide A.A.
                                                                1
                Gede  Agung  pada  tanggal  17  Agustus  1945.   Selain  itu,  kontak
                pemuda Bali dengan kawan-kawan pemuda di Jawa juga memfasilitasi
                tersebarnya  berita  proklamasi.  Meski  demikian,  kepastian  secara  resmi
                diperoleh  setelah  kedatangan  seorang  anggota  PPKI  yang  mewakili
                daerah Sunda Kecil, Mr. I Gst. Ketut Pudja, yang sudah diangkat oleh
                Presiden Sukarno sebagai Gubernur Sunda Kecil.
                Perlu  dijelaskan  bahwa  sidang  kedua  PPKI  pada  tanggal  19  Agustus
                1945  memutuskan  bahwa  bekas  daerah  kekuasaan  angkatan  laut
                Jepang  (Kaigun)  dibagi  menjadi  empat  gubernemen  yaitu:  Borneo,
                Sulawesi,  Maluku  dan  Sunda  Kecil.  Tiap-tiap  daerah  dikepalai  oleh
                seorang  gubernur  yang  dibantu  oleh  sebuah  komite  (KND).  Secara
                geografis  daerah  gubernemen  Sunda  Kecil  adalah  daerah  kepulauan
                yang  terdiri  dari  daerah-daerah  pulau  yang  membentang  dari  barat
                (Bali) sampai ke Timur (Timor).
                        Mr.  I  Gst.  Ketut  Pudja  kembali  ke  Singaraja  sebagai  Gubernur
                pada tanggal 23 Agustus 1945 untuk menata dan menyusun aparatus
                pemerintahan Republik di daerah. Kedatangannya membawa serta dua
                keputusan  dari  pemerintah  pusat  RI  di  Jakarta  yaitu:  (1)  membawa
                kepastian  berita  proklamasi  kemerdekaan  Indonesia  pada  tanggal  17
                Agustus  1945;  dan  (2)  sebuah  mandat  pengangkatan  I.B.  Putera
                Manuaba menjadi Ketua Komite Nasional Indonesia Daerah (KNID atau
                disingkat  KND)  Sunda  Kecil.  Dua  keputusan  ini  disampaikan  kepada
                Cokan, kepala pemerintahan Jepang tertinggi di Sunda Kecil yang masih
                bertugas menjaga keamanan dan ketertiban di sana.
                        Namun,  pihak  Jepang  belum  memberikan  jawaban.  Suasana
                keragu-raguan sangat terasa di kalangan masyarakat dan pemerintahan.
                Kekuasaan  Republik  yang  baru  harus  berhadapan  dengan  kekuasaan
                Jepang yang menjaga status quo. Keadaan seperti ini berjalan sampai



                332
   339   340   341   342   343   344   345   346   347   348   349