Page 460 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 460

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                      b.  Partai Politik I.N.I berjuang secara politik, terang-terangan dan
                         tegas   memperjuang  dan      mempertahankan     Proklamasi
                         Kemerdekaan  Republik  Indonesia  untuk  mencapai  Negara
                         Kesatuan  Republik  Indonesia  yang  Merdeka,  berdaulat  dan
                         tidak mau bekerja sama dengan Pemerintahan NICA/Belanda.
                            Dalam  perjalanan  pulang  dari  gunung  Samarinda  menuju
                Kampung Baru Balikpapan, tepatnya di Muara Rapak, utusan tersebut
                bertemu  dengan  beberapa  buah  truk  yang  penuh  memuat  anggota
                polisi NICA/Belanda dan dibantu oleh militernya menuju ke arah gunung
                Samarinda. Kejadian tersebut dilaporkan Syachli A. dan Umar Arab bin
                Talib  kepada Mas Sarman di kantor FONI Balikpapan. Sehari kemudian,
                yaitu  tanggal  13  Desember  1946  bertempat  di  Kantor  FONI,  Mas
                sarman  mendapat  informasi  bahwa  pasukan  polisi  dan  militer
                NICA/Belanda  telah  menyerbu  dan  menyerang  tempat  pertahanan
                markas  Kasmani.  Akhirnya,  markas  tersebut  dipindahkan  dan
                digabungkan dengan Markas Pertahanan Kelompok Anang Acil di Dam.
                Penyerbuan  dan  penyerangan  secara  mendadak  oleh  tentara  NICA  ini
                dipicu  oleh  seseorang  dari  pos  penjagaan  ke  satu  yang  dekat  dengan
                jalan  besar,  yang  melepaskan  tembakan  kepada  rombongan  Menteri
                Polisi NICA yang mengendarai Jeep menuju arah KM 5 Samarinda.


                Pada  tanggal  23  Desember  1946,  tokoh  Partai  Politik  I.N.I,  yaitu
                Machmuddin Natta, Mas Sarman dan S. Mawengkang ditangkap waktu
                tengah malam di Balikpapan. Kemudian pada tanggal 24 Januari 1947,
                Syachli  A,  wakil  keuangan  I.N.I,  juga  ditangkap  pihak  NICA  di
                Banjarmasin dalam perjalanan tugas menemui Gusti Ramli, pemegang
                Fond Perjuangan Kalimantan di Banjarmasin, sedangkan Seman Rasmy
                sempat lolos dan melarikan diri ke Pulau Jawa.
                        Selanjutnya adalah kota Tarakan. Setelah kurang lebih tiga tahun
                Jepang  menguasai  Tarakan,  Pada  tanggal  1Mei  1945  tentara  Sekutu
                mendarat  untuk  pertama  kalinya  di  daerah  Lingkas.  Tidak  banyak
                megalami halangan, Sekutu menguasai pulau Tarakan dengan bantuan
                serangan dari udara. Sebanyak 20.000 ribu tentara Sekutu  dikerahkan
                untuk  mengalahkan  Jepang.  Selama  empat  hari  kota  Tarakan
                dibombadir oleh sekutu lewat udara sehingga Tarakan menjadi lautan
                api.  Perlawanan  tentara  Jepang  begitu  gigih  untuk  mempertahankan
                pulau  Tarakan  dari  pihak  Sekutu.  Jepang  melakukan  pertahanan



                448
   455   456   457   458   459   460   461   462   463   464   465