Page 485 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 485

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                Republik  Indonesia  Persiapan  Sulawesi).  Usul  diterima  dan  tak  lama
                kemudian keluarlah penetapan dari Panglima Besar Jenderal Sudirman
                untuk  pembentukan  TRIPS  dengan  tugas  menyelenggarakan  ekspedisi
                ke  daerah-daerah  seberang  yang  telah  diduduki  Belanda.  Untuk
                kepentingan  ini,  bintara-bintara  atau  opsir-opsir  berasal  dari  Sulawesi
                Selatan  yang  berada  di  berbagai  kesatuan  dipanggil  untuk
                menggabungkan diri ke dalam   TRIPS. Mereka antara lain datang dari
                Jawa Barat (Siliwangi), Overste Sarifin, Letnan A. Latief, Mayor Mas’ud,
                Sersan Syamsul Bahri dan Kopral PT. (Polisi Tentara) Bahar Mattaliu.

                        Sebagai  komandan  TRIPS  diangkat  Kahar  Muzakkar  dengan
                pangkat Letkol, Andi Mattalatta sebagai kepala stafnya dengan pangkat
                Kapten. Sementara itu Saleh Lahade diangkat menjadi Komisaris TRIPS
                Indonesia  Timur.  Persiapan  untuk  mengirim  ekspedisi  ke  seberang
                segera  dimulai.  Perlengkapan  dan  peralatan  sudah  didapat  dari  MBT.
                Berton-ton  gula  disediakan  untuk  pembiayaan  Letnan  M.  Jusuf  dan
                Letnan  Syamsuddin  Rakka  yang  ditugaskan  ke  Singapura  membawa
                gula untuk dibarter dengan pakaian dan senjata.

                       Setelah Proklamasi  Kemerdekaan Republik  Indonesia  tanggal 17
                Agustus1945,  putera-putera  Indonesia  di  Jakarta  asal  Sulawesi
                membentuk  berbagai  wadah/organisasi  perjuangan  mempertahankan
                kemerdekaan  Indonesia.  Organisasi  pertama  yang  dibentuk  adalah
                GEPIS,  kemudian  APIS.  Setelah  itu  pada  tanggal  10  Oktober  1945
                dibentuk Kebaktian Rakyat Indonesia Sulawesi (KRIS).
                       Dalam  waktu  singkat  organisasi  perjuangan  ini  telah  dapat
                mendirikan  cabang-cabangnya  hampir  di  seluruh  kota  penting  yang
                berada dipulau Jawa. Pada akhir tahun 1945, anggota KRIS di Jakarta,
                Haji  Lamban  dan  Haji  Kaddase,  diberangkatkan  ke  Sulawesi  Selatan
                melalui Tegal dengan menumpang perahu layar dan berhasil mendarat
                di pantai Polewali. Sementara anggota KRIS di Jawa Tengah, Hasan bin
                Tahir  dan  Daeng  Parani,  diberangkatkan  ke  pantai  Barat  Teluk  Bone.
                Keberangkatan  Kedua  rombongan  KRIS  ini  belum  merupakan  expedisi
                bersenjata,  tetapi  hanya  sekedar  rombongan  penerangan  terutama
                untuk  meyakinkan  para  raja-raja  di  Sulawesi  Selatan  untuk  turut
                berpartisipasi  dalam  perjuangan  kemerdekaan,  dan  jangan  sampai
                dapat  bekerja  sama  atau  diperalat  oleh  NICA.  Expedisi  ini  berhasil
                mendarat di tempat tujuan masing-masing sesuai rencana semula, dan
                berhasil pula mengadakan pendekatan dengan raja-raja sesuai mandat




                                                                                 473
   480   481   482   483   484   485   486   487   488   489   490