Page 483 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 483

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                pendudukan  Jepang  di  sebuah  gedung  gereja  Advent  di  Rerewoken
                (Tondano). Jumlah siswanya sekitar 70 orang yang rata-rata berusia 17
                dan  direkrut  dari  seluruh  penjuru    Minhasa.  Segera  setelah  menerima
                berita baru dari  Sigar-Rombot,  pada  19  Agustus 1945  para pelajar  di
                sekolah  Kepolosian  di  Tondano  itu  mengadakan  apel  dan  menaikan
                Merah-Putih serta menyanyikan Indonesia Raya.

                        Badan pemerintah Sementara (Komite Tenaga Rakyat) dibawah
                pimpinan E.H.W Pelengkahu kemudian memutuskan agar pada tanggal
                23 Agustus 1945 Merah Putih dikibarkan serentak di beberapa tempat
                                                                             18
                di Minahasa, seperi Tondano, Kawangkoan, Kombi, dan Sonder.

                5.  Perjuangan Putra Sulawesi di Jawa
                        Menjelang proklamasi kemerdekaan, para pemuda dari Sulawesi
                terlibat  dalam  kegiatan  persiapan  kemerdekaan,  termasuk  di  BPUPKI
                seperti  Mr.  A.A.  Maramis  sebagai  anggota.  Ia  duduk  dalam  Panitia
                Sembilan, yang diketuai oleh Ir. Sukarno dan wakilnya Drs. Mohammad
                Hatta. Mereka bekerja merumuskan Pembukaan Undang-Undang Dasar
                1945.  Beliau  turut  menandatangani  rumusan  ini  pada  22  Juni  1945.
                Rumusan  Pembukaan  UUD  1945  ini  kemudian  dikenal  dengan  nama
                Piagam Jakarta.
                        Mencermati  kegiatan  putra  asal  Sulawesi  di  Jawa  masa
                perjuangan kemerdekaan, meski akhirnya mereka bersatu dalam brigade
                XVI,  dalam  perkembangannya  dapat  dibagi  menurut  laskar  kegiatan
                mereka, yaitu: (1) di Jawa Tengah pimpinan Kahar Muzakar; (2)  di Jawa
                Timur (Malang) Angkatan Darat pimpinan Warouw; (3) di Jawa Timur
                (Lawang) Angkatan Laut pimpinan Aris dan Hamzah Tuppu; dan (4) Di
                Jawa Timur (Porong) Angkatan Kepolisian pimpinan M. Jasim.
                                                                          19
                        Kahar Muzakar semakin perhatian ketika berhasil mendapat izin
                membebaskan  narapidana  Suku  Bugis  Makassar  yang  telah  menjalani
                hukuman  dua  zaman  di  penjara-penjara  Nusa  Kambangan,  Cipinang
                Jakarta, Sukamiskin Bandung, Ambarawa dan Sragen. Para narapidana
                dua zaman adalah mereka yang dihukum pada zaman Hindia Belanda
                dan  masih  menjalani  hukumannya  pada  masa  pendudukan  Jepang.
                Mereka terdiri dari orang-orang yang dihukum karena membunuh.
                        Kemudian para tahanan yang baru dibebaskan jumlahnya lebih
                dari  1.000  orang  secara  bergelombang  dididik  jiwanya  dan  dilatih
                menjadi prajurit tanah air di asrama ini, sebelum mereka diterjunkan ke
                dalam pertempuran. Sementara para anggota senior dimasukkan untuk



                                                                                 471
   478   479   480   481   482   483   484   485   486   487   488