Page 479 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 479

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                bertugas  memimpin  Heiho  tersebut  yaitu  Idie  Heiso  dan  Sadamitsu
                Heiso.


                3.  Peran ParaTokoh
                        Pengibaran  bendera  merah  putih  di  Kota  Makassar  pada  hari
                Senin  17  September  1945  diinspirasi  oleh  kedatangan  seorang  tokoh
                PSII  Sulawesi  dari  Jawa,  Jusuf  Samah.  Dia  menceritakan  tentang
                perjuangan  mempertahankan  proklamasi  kemerdekaan,  sehingga  para
                pemuda dan tokoh yang mendengar sangat bersemangat untuk segera
                mengibarkan  bendera  merah  putih.  Bertempat  di  Halaman  Perguruan
                Islam di Jalan Datu Museng No. 8 Makassar, pengibaran bendera merah
                putih dilaksanakan oleh 2 orang pelajar sekolah dan disaksikan seluruh
                pelajar,  segenap  masyarakat  sekitar  dan  beberapa  orang  Bekas  Heiho
                yang  menyamar  dengan  membahwa  geranat  tangan.  Para  pelajar
                dengan penuh percaya diri memakai lencana merah putih di dadanya.
                Peristiwa  ini  dipimpin  oleh  Kepala  Perguruan  tersebut,  Ustaz  Gazali
                Sjahlan.

                        Meski kemerdekaan Indonesia sudah diplokamirkan 17 Agustus
                1945,  tetapi  tokoh-tokoh  perjuangan  di  Bolaang  Mongondow  belum
                melihat  naskah  proklamasi  itu.  Untung  ada  seorang  penduduk  Desa
                Molinow yang menjadi guru di SD Molibagu (Bolsel), Siata Paputungan,
                yang  memperoleh  salinan  naskah  proklamasi  yang  berasal  dari
                Gorontalo.  Maka  dengan  berjalan  kaki  ia  datang  ke  Desa  Molinow
                memperlihatkan  naskah  proklamasi  kepada  tokoh  PSII.    Tokoh-tokoh
                PSII  bersama  bekas  pemuda  Heiho  dan  beberapa  anggota  tentara
                Jepang  yang  tidak  mau  dipulangkan  ke  tanah  leluhurnya  datang
                mengibarkan  bendera  Merah  Putih  di  lapangan  Desa  Molinow.
                Pengibaran Merah Putih, berlangsung pada tanggal 19 Desember 1945,
                didukung  Lettu  Hirayama  yang  pagi  itu  bermarkas  di  rumah  JFK
                Damopolii,  yang  akhirnya  markas  Lettu  Hirayama  dikepung  Polisi
                Belanda  yang  bermarkas  di  Kotamobagu  pimpinan  Lettu  Kambey.
                Dalam  pertempuran  itu,  Kambey  terkena  tembakan  di paha,  sehingga
                polisi Belanda mundur kembali ke markasnya di Kotamobagu.

                        Di  Kepulauan  Wakatobi  Sulawesi  Tenggara,  berita  proklamasi
                dibawa  oleh  para  pelayar  yang  baru  datang  dari  Jawa  dan  Sumatra,
                seperti  yang  dilakukan  oleh  La  Ola  pada  bulan  September  1945.  Di
                bawah Komando BKR Laut pimpinan Mayor S. Daeng Mangatta, La Ola



                                                                                 467
   474   475   476   477   478   479   480   481   482   483   484